Tautan-tautan Akses

Beberapa Ditangkap Terkait Kudeta Gagal di Burundi


Polisi mengawal jenderal angkatan darat Burundi yang ditahan, Juvenal Niyungeko, ke pengadilan tinggi di Bujumbura, Burundi (16/5). (Reuters/Goran Tomasevic)
Polisi mengawal jenderal angkatan darat Burundi yang ditahan, Juvenal Niyungeko, ke pengadilan tinggi di Bujumbura, Burundi (16/5). (Reuters/Goran Tomasevic)

Seorang juru bicara presiden mengatakan kepada VOA bahwa pemimpin upaya kudeta itu, Jenderal Godefroid Niyombare, masih buron.

Pemerintah Burundi melakukan beberapa penangkapan hari Sabtu (16/5) terkait gagalnya upaya kudeta untuk menggulingkan presiden negara itu sehari sebelumnya.

Kelompok itu termasuk beberapa jenderal dan dua komisaris polisi.

Seorang juru bicara presiden mengatakan kepada VOA bahwa pemimpin upaya kudeta itu, Jenderal Godefroid Niyombare, masih buron.

Presiden Burundi Pierre Nkurunziza telah berterima kasih kepada pasukan keamanannya karena menghentikan upaya kudeta militer terhadap pemerintahannya.

Presiden Nkurunziza menyampaikan komentar tersebut dalam pidato yang disiarkan radio hari Jumat setelah kembali ke ibukota, Bujumbura, dengan iring-iringan kendaraan yang disambut gembira ribuan pendukung yang berbaris di jalanan.

Dia juga memperingatkan para pengunjuk rasa untuk berhenti berdemonstrasi menentang keputusannya untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.

Nkurunziza mengatakan kini negaranya damai dan mengatakan mereka yang menghendaki kekerasan tidak akan berhasil.

Ibukota Burundi relatif tenang hari Jumat setelah kekerasan dua hari antara faksi-faksi militer yang saling berselisih. Namun, para aktivis menyerukan lebih banyak demonstrasi menentang keputusan presiden yang ingin mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan ketiga.

Departemen Luar Negeri AS Jumat malam menyerukan Nkurunziza “untuk mengecam dan menghentikan penggunaan kekerasan oleh polisi dan milisi-milisi pemuda dari partai yang berkuasa Imbonerakure terhadap mereka yang berpartisipasi dalam protes-protes menentang masa jabatan ketiga.”

Juru bicara Deplu AS Jeff Rathke mengatakan “orang-orang yang melakukan atau menghasut kekerasan atau atau pembalasan terhadap mereka yang menentang masa jabatan ketiga harus diadili.” Rathke mengatakan AS mengambil langkah-langkah untuk tidak memberi visa kepada mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan itu.

Sebelumnya Jumat, AS mengatakan Nkurunziza seharusnya tidak mencalonkan diri untuk ketiga kalinya. Wakil Menteri Luar Negeri AS Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada VOA bahwa keputusan itu menimbulkan ketidakstabilan di Burundi.

XS
SM
MD
LG