Tautan-tautan Akses

Gedung Putih: Serangan atas Kedubes AS di Turki Aksi Terorisme


Suasana setelah terjadinya serangan bom bunuh diri di pos pintu masuk Kedubes AS di Ankara, Turki hari Jumat (1/2). Gedung Putih menyatakan serangan itu sebagai aksi terorisme.
Suasana setelah terjadinya serangan bom bunuh diri di pos pintu masuk Kedubes AS di Ankara, Turki hari Jumat (1/2). Gedung Putih menyatakan serangan itu sebagai aksi terorisme.

Pejabat-pejabat Gedung Putih menyebut bom bunuh diri hari Jumat terhadap kompleks kedutaan besar Amerika di Turki sebagai aksi teror, dan bertekad menegakkan keadilan.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jay Carney mengutuk pengeboman di Ankara, dan langsung menyebutnya sebagai aksi terorisme. Ia mengatakan,"Bom bunuh diri dalam perimeter kedutaan besar, berdasarkan definisi, adalah aksi teror. Ini serangan teroris.”

Para pejabat mengatakan mereka tidak tahu siapa yang menyerang kompleks itu dan apa alasannya.

Lebih lanjut Carney mengatakan pemerintah Amerika bekerja sama erat dengan pihak berwenang Turki untuk menyelidiki insiden tersebut dan membawa para pelaku ke pengadilan. Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Turki di Ankara atas bantuannya.

"Turki tetap menjadi salah satu mitra terkuat kami di wilayah itu, sekutu NATO. Kami telah bekerja bahu membahu dengan Turki untuk melawan ancaman teror, dan serangan ini hanya akan memperkuat kerjasama kami,” kata Carney.

Itu serangan kedua dalam lima tahun ini terhadap kantor diplomatik Amerika di Turki. Tahun 2008, tiga orang bersenjata dan tiga polisi tewas di luar konsulat Amerika di Istanbul.

Fraksi Republik yang beroposisi dalam Kongres Amerika telah mengkritik tajam pemerintahan Presiden Obama karena menunggu beberapa minggu untuk menyebut serangan 11 September 2012 terhadap fasilitas diplomatik Amerika di Libya sebagai aksi teror.

Kontroversi itu menyebabkan Duta Besar Amerika untuk PBB, Susan Rice, mencabut pencalonannya untuk menggantikan Hillary Clinton sebagai Menteri Luar Negeri.
XS
SM
MD
LG