Tautan-tautan Akses

Banyak Pasien, Dokter AS Khawatir dengan Asuransi Pengganti Obamacare


Warga menunggu dalam antrean mendapatkan asuransi kesehatan di Cudahy, California. (Foto: Dok)
Warga menunggu dalam antrean mendapatkan asuransi kesehatan di Cudahy, California. (Foto: Dok)

Miniatur sepatu dan karya seni berbentuk sepatu berjejer di meja Dr. Donna Sweet, di Wichita, Kansas yang dikenal senang mengenakan sepatu hak tinggi setiap hari. Tapi ia lebih dikenal karena upayanya awal tahun 1980-an merawat pasien-pasien AIDS.

Dr. Sweet mengetahui pengobatan itu membuat pasien HIV sehat dan mencegah penularan kepada yang lainnya. Tapi dengan keputusan pemerintahan Trump untuk mengganti undang-undang asuransi kesehatan terjangkau (ACA), yang dikenal dengan Obamacare, ia mengatakan jika tanggungan obat resep asuransi itu dihapuskan, “pasien-pasien ini akan kembali ke era tahun 1983-1984 dimana mereka meninggal dengan cepat karena tidak mendapat obat-obatan.”

Ia mengatakan tanpa obat-obatan itu pasien HIV besar kemungkinannya akan menyebarkan penyakit itu dan bisa menjadi krisis kesehatan masyarakat.

Pembayaran obat-obat resep dan tanggungan asuransi pasien yang sudah menderita penyakit sebelum ditanggung asuransi, merupakan dua pasal terpenting undang-undang yang disahkan selama masa Presiden Barack Obama itu

Dua puluh juta warga Amerika memenuhi syarat untuk premi asuransi yang lebih murah tapi para penentangnya mengeluhkan kenaikan tajam premi dan kurangnya pembayaran kembali dari perusahaan asuransi.

Pemerintahan baru Trump bertekad untuk membatalkan undang-undang tersebut dan sedang mencari ide-ide pengganti. Dua anggota Kongres dari Partai Republik memaparkan ide-ide mereka hari Rabu (15/2) tapi mereka kesulitan menjelaskan bagaimana proposal mereka menangani penyakit-penyakit yang sudah diderita sebelumnya.

Asuransi itu penting untuk orang-orang seperti Bobby, warga Kansas yang saat ini sedang mencari pekerjaan sebagai desainer. Ia sebelumnya mengelola sebuah toko tapi menutupnya sebelum Obamacare diberlakukan karena tidak mampu membayar asuransi kesehatan karyawan. Ia dapat membuka kembali bisnisnya namun uangnya kurang untuk berinvestasi.

Bobby, yang menolak memberikan nama belakang dan kota tempat tinggalnya, memerlukan obat yang mahal untuk bertahan hidup. Pilnya sehari-hari "seharga sekitar US$2.500 per bulan," ujarnya sambil makan satu pil. Obamacare telah menutup pembayaran obatnya.

Bobby setuju bahwa ACA tidak sempurna, tapi pesannya untuk Kongres adalah: "Jangan menghapuskannya." [my/al]

XS
SM
MD
LG