Tautan-tautan Akses

Untuk Pertama Kali, Gedung Putih Luncurkan Strategi untuk Melawan Antisemitisme


Sejumlah warga menghadiri aksi solidaritas terhadap komunitas Yahudi di Washington, pada 11 Juli 2021. (Foto: AP/Susan Walsh)
Sejumlah warga menghadiri aksi solidaritas terhadap komunitas Yahudi di Washington, pada 11 Juli 2021. (Foto: AP/Susan Walsh)

Gedung Putih, pada Kamis (25/5), merilis strategi nasional pertama yang bertujuan untuk melawan aksi antisemitisme di tengah peningkatan kekerasan terhadap anggota komunitas Yahudi dan bertambahnya paham antisemitisme di kalangan warga AS.

Sejumlah kelompok advokasi agama terkemuka mencatat bahwa strategi Gedung Putih akan menenenangkan pihak yang khawatir akan terjadinya pencampuradukan kritik terhadap negara Israel dan antisemitisme. Pihak Gedung Putih melakukan hal itu dengan menyusun strategi yang tidak semata-mata dibuat berdasarkan definisi yang digunakan International Holocaust Remembrance Alliance atau IHRA. Meskipun definisi antisemitisme mereka tidak menyebut Israel, banyak dari contoh yang mereka kutip menyebut negara itu.

“Pada intinya, antisemitisme memecah belah kita, mengikis kepercayaan kita kepada pemerintah, lembaga, dan satu sama lain,” kata suami dari wakil presiden Kamala Harris, Doug Emhoff, dalam peluncuran strategi tersebut.

“Antisemitisme mengancam demokrasi kita dan juga memperlemah nilai-nilai Amerika seperti kebebasan, komunitas, dan kesantunan. Antisemitisme menyajikan narasi yang simplistik, palsu dan berbahaya yang menyebabkan ekstremis melakukan kekerasan mematikan terhadap warga Yahudi.”

Emhoff, yang merupakan pemeluk agama Yahudi, menggambarkan sejumlah insiden yang mengganggu yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di AS, seperti anak-anak sekolah menemukan gambar swastika di meja sekolah mereka dan orang tua anak-anak dicerca dengan kata-kata hinaan ketika mengantar anak mereka kesekolah.

Pada 2022, menurut lembaga Anti Defamation League (ADL), terjadi hampir 3.700 insiden antisemitisme di seluruh AS. Lebih dari sepertiga insiden itu melibatkan vandalisme dan penyerangan.

Gedung Putih mengatakan 63 persen tindak kejahatan yang didasari kebencian terhadap agama menimpa komunitas Yahudi — walaupun jumlah pemeluk agama tersebut hanya mencapai 2,4 persen dari poluasi AS. Secara keseluruhan, komunitas Yahudi menjadi target dari 4 persen tindak kejahatan yang terjadi di AS, menurut data Biro Penyelidik Federal (FBI). [jm/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG