Tautan-tautan Akses

Trump: Soleimani Berencana Meledakkan Kedubes AS di Baghdad


Presiden Donald Trump berbicara di Ruang Roosevelt, Gedung Putih, di Washington DC, 9 Januari 2020.
Presiden Donald Trump berbicara di Ruang Roosevelt, Gedung Putih, di Washington DC, 9 Januari 2020.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Kamis (9/1/2020) mengatakan, mendiang Jenderal Qassem Soleimani sedang merencanakan akan meledakkan Kedutaan Besar AS di di Baghdad, sebelum ia terbunuh dalam serangan drone AS.

Trump dan para pembantunya menghadapi kecaman keras dari sejumlah anggota DPR Partai Demokrat. Para anggota DPR mengecam Trump karena tidak mau menjelaskan apa yang disebutnya sebagai “ancaman yang segera” sehingga dia memerintahkan pembunuhan Soleimani ketika ia sedang mengendarai mobil dekat bandara di Baghdad.

Trump, yang berbicara di Gedung Putih mengatakan, “kami melakukannya (membunuh Soleimani) karena mereka sedang merencanakan akan meledakkan kedutaan kita. Juga ada alasan lain yang sangat jelas mengapa kami melakukan hal itu. Ada orang yang tewas, salah seorang tentara kita tewas, dan sejumlah orang luka berat seminggu sebelumnya,” kata Trump.

Namun setelah beberapa pejabat pemerintah memberikan penjelasan kepada DPR, sejumlah anggota DPR mengatakan bukti yang disebutkan tentang adanya “ancaman yang segera” itu sangat minim.

Wakil Presiden Mike Pence mengatakan pada jaringan televisi MBC, Kamis (9/1/2020), bahwa rudal-rudal yang diluncurkan Iran ke pangkalan-pangkalan militer AS ditujukan untuk membunuh tentara AS.

“Kami punya laporan intelijen yang mendukung bahwa itulah yang hendak dilakukan oleh Iran,” tambahnya.

Keterangan Pence itu serupa dengan pernyataan Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Mark Milley bahwa rudal-rudal Iran itu ditujukan untuk membunuh.

“Tempat yang kena hantaman rudal itu cukup dekat dengan personel dan peralatan. Saya yakin, serangan itu ditujukan untuk menimbulkan kerusakan struktural, menghancurkan kendaraan, peralatan dan pesawat terbang, dan juga membunuh personil (militer),” kata Jenderal Milley.

Namun Presiden Trump mengatakan tidak ada satupun tentara Amerika atau anggota pasukan koalisi yang menjadi korban. [ii/pp]

XS
SM
MD
LG