Tautan-tautan Akses

#TimnasDay: Selebrasi Berbagai Agama Hingga ‘Pemersatu Cebong-Kampret’


Kemenangan Tim Nasional (Timnas) Indonesia usia di bawah 22 tahun (U-22) di Piala ASEAN Football Federation (AFF) disambut hangat.

Netizen Indonesia bahkan ramai memperbincangkan dan mengaitkannya dengan isu keberagaman dan toleransi beragama di lapangan hijau, mafia bola hingga Pemilu 2019.

Berdasarkan data Twitter, tagar #TimnasDay menjadi trending topic nomor satu di Indonesia dengan lebih dari 44.000 cuitan. Sementara tidak kurang 36.000 cuitan memuat tagar #AFFU22. Dan di posisi ketiga, tagar #IndonesiaJuara dicuit lebih 18.000 kali.

“We are the champion!!” ungkap Pratama Ampriandi lewat akunnya @BukanAndika_P.

Lewat akun Twitter-nya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi mengungkapkan “kebanggaan” dan “terima kasih” kepada Timnas U-22 Indonesia.

Dia pun “mengajak segenap bangsa Indonesia ikut dalam pawai” menyambut pulangnya para pesepak bola Indonesia ke tanah air dalam waktu dekat.

Indonesia berhasil menjadi pemuncak Piala AFF U-22 setelah menekuk Thailand 2-1 dalam final di Stadion Nasional Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/02). Gol kemenangan pasukan Indra Sjafri itu dicetak Sani Rizki dan Osvaldo Haay.

Yang menarik, ini adalah keikutsertaan pertama Timnas U-22 Indonesia dalam turnamen se-ASEAN ini. Dan tidak hanya itu, Indonesia menjadi juara tanpa satu pun kekalahan dalam empat laga sebelum final.

‘Habis gelap terbitlah terang?’

Berjayanya timnas Indonesia di kancah regional tentu menjadi angin segar di tengah kemelut yang melanda dunia persepakbolaan tanah air.

Baru Senin (25/02) lalu, Satgas Anti-Mafia Bola Polri menetapkan eks anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Hidayat, sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan suap pengaturan skor laga PSS Sleman melawan Madura United, pada Liga 2 2018 lalu.

Osvaldo Haay (kiri) beraksi di Final Piala AFF U-22, Selasa (26/02).
Osvaldo Haay (kiri) beraksi di Final Piala AFF U-22, Selasa (26/02).

Berbagai cuitan menyebut Indonesia juara sebagai salah satu dampak positif ditangkapnya para ‘mafia bola’.

“Bola tanpa mafia, negeri ini juara,” tulis @OgolTogol. Sementara akun @IwanDiandra03 meyakini kalau mafia bola ditangkap dari lama, Indonesia ‘harusnya’ sudah berkali-kali juara.

Ada pula meme dengan karakter utama pelatih Indra Sjafri yang ramai dicuit netizen. Dalam gambar bertulis itu, Indra diceritakan menyelamatkan sebuah sosok bernama “Timnas U-22” dari kebakaran sebuah ruangan bernama “PSSI”.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo menyebut tersangka Hidayat menginginkan PSS Sleman menang agar lolos ke Liga 1.

Dedi menyebut Hidayat “menawarkan uang Rp100 juta kepada manajer Madura FC, Januar Herwanto. Kalau tidak menuruti maka H, dengan sedikit agak mengancam, sudah menyiapkan dana Rp15 juta dan akan membeli pemain."

Polisi hingga saat ini telah menetapkan 16 tersangka kasus dugaan pengaturan skor. Sebelumnya, Satgas Anti-Mafia Bola menetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) PSSI Joko Driyono alias Jokdri sebagai tersangka perusakan barang bukti pengaturan skor.

Pemilu hingga toleransi agama

Pertandingan sepak bola juga kembali ‘menjadi pemersatu’. Kali ini di tengah perdebatan yang kerap terjadi di media sosial antara pendukung dua kubu calon presiden jelang Pilpres 2019.

“Penyegaran melihat trending hastag & timeline di twitter. Semua orang yg berbeda pilihan, sejenak menjadi kompak karna bola,” tulis hafiz lewat akunnya @bumbumsss.

Dan tidak sedikit pula netizen yang menyorot bagaimana aksi di lapangan hijau bisa menjadi simbol bahwa “perbedaan seharusnya menyatukan, bukan memecah belah”.

Aksi yang dimaksud adalah ketika Osvaldo Haay berhasil menyarangkan gol ke gawang Thailand pada menit ke-63. Dia berselebrasi diikuti pemain Garuda Muda lainnya.

Osvaldo Haay dan Todd Rivaldo Ferre berlutut sambil menggenggam kedua tangan. Sementara Luthfi Kamal melakukan sujud syukur.

Hal yang sama pernah dilakukan para pemain Bali United saat pertandingan melawan Borneo FC, pertengahan 2017 lalu. Kala itu, tiga pemain dengan agama berbeda: Hindu, Islam dan Kristen, melakukan selebrasi dengan cara berbeda.

“Inilah Indonesia, perbedaan dan toleransinya yang membuat bangga,” cuit @rifqiaziznaufal.

“Speechless aja gitu tiap liat mereka gini, ada yg sujud ada yg berlutut 🍃 #TimnasDay,” kata @wiwinnn2.

Prestasi Timnas Indonesia U-22 di kancah Piala AFF kali ini tidak hanya sebatas sebagai juara. Indonesia juga menjadi tim paling produktif yang berhasil menyarangkan delapan gol. Selain itu, Marinus Wanewar tercatat sebagai top skorer setelah berhasil mengemas tiga gol.

Proud of u Indonesia! Tetapi seperti kata netizen adit dalam akun Twitternya, “Jangan cepat puas, semoga dari sini bisa dijadikan pelajaran agar lebih baik lagi dari induk organisasi PSSI, Liga Indonesia, kepemimpinan wasit, supporter, dan kualitas pemain.” (rh)

XS
SM
MD
LG