Pada waktu Presiden Amerika Donald Trump menyampaikan pidato pertamanya dalam sidang gabungan Kongres pada hari Selasa (28/2), akan ada beberapa orang di antara hadirin yang bisa terpengaruh secara merugikan oleh kebijakan yang diusulkannya.
Beberapa anggota Kongres dari partai Demokrat telah mengundang imigran dan orang asing sebagai tamu, dalam upaya untuk mengirim pesan kepada Trump.
Para undangan tersebut termasuk seorang dokter Amerika asal Irak, yang menemukan peningkatan kadar timah dalam darah banyak anak yang tinggal di Flint, Michigan; seorang dokter kelahiran Pakistan yang memberikan perawatan gawat-darurat untuk pasien di Rhode Island; dan seorang putri kelahiran Amerika dari pengungsi Palestina yang membantu orang-orang yang bermaksud berimigrasi ke Amerika.
Anggota Kongres biasanya mendapat jatah satu tiket, dan undangan ini biasanya diperuntukkan keluarga, kerabat, atau seorang konstituen.
Salah satu pimpinan Senat dari Demokrat, Senator Dick Durbin telah mengundang Aaima Sayed, seorang Muslim AS yang orang tuanya membawanya ke Amerika ketika ia berusia tiga tahun, menurut laporan Politico. Sayed, seorang mahasiswa kedokteran tahun ketiga di Loyola University, memenuhi syarat untuk mendapat izin tinggal dan bekerja di Amerika Serikat, di bawah program Childhood Arrivals (DACA) yang diberlakukan pada tahun 2012 oleh mantan Presiden Barack Obama. Tapi Presiden Trump katanya secara serius sedang mempertimbangkan penghapusan program itu.
Partai Demokrat dari negara bagian Illinois telah menekan Trump untuk mengecualikan anak-anak seperti itu, yang dikenal sebagai Dreamers, dari upaya memberangus imigran gelap.
Presiden Trump dan istrinya, Melania, juga mengundang tamu-tamu mereka, termasuk seorang ayah yang anak remajanya tewas oleh seorang imigran ilegal, dan dua janda dari petugas polisi yang pembunuhnya juga berada di Amerika secara ilegal. [sp]
