Tautan-tautan Akses

Serangan Udara Tewaskan 33 Warga Sipil di Suriah Utara


Pada foto yang dirilis oleh kantor berita resmi Suriah, SANA ini, terlihat jalanan yang rusak dan terblokir saat terjainya bentrokan antara penerintah Suriah dengan pemberontak di dekat lapangan Abbassiyin, timur Damaskus, Suriah, 20 Maret 2017.
Pada foto yang dirilis oleh kantor berita resmi Suriah, SANA ini, terlihat jalanan yang rusak dan terblokir saat terjainya bentrokan antara penerintah Suriah dengan pemberontak di dekat lapangan Abbassiyin, timur Damaskus, Suriah, 20 Maret 2017.

Sebuah organisasi yang mengawasi perang di Suriah mengatakan, Rabu (22/3), sebuah serangan udara yang diyakini dilangsungkan oleh koalisi pimpinan AS telah menewaskan sedikitnya 33 orang di sebuah sekolah dekat kota Raqqa.

Syrian Observatory for Human Rights melaporkan, serangan udara itu berlangsung Selasa pagi di luar desa al-Mansoura dan bahwa sekolah itu berfungsi sebagai tempat penampungan pengungsi.

Raqqa secara de facto adalah ibukota kelompok ISIS, dan penguasaan kota itu merupakan sasaran utama berbagai pasukan yang memerangi kelompok militan itu.

Koalisi pimpinan AS, yang mencakup sekitar 10 negara yang melakukan serangan terhadap ISIS di Suriah, telah membombardir Raqqa dalam beberapa hari terakhir. Data pihak koalisi menunjukkan, sekitar 20 serangan berlangsung setiap harinya pada Sabtu, Minggu dan Senin.

Secara keseluruhan, serangan udara di Suriah meningkat secara dramatis tahun ini.Sekitar 550 serangan berlangsung setiap bulannya pada Januari dan Februari 2017. Pada enam bulan sebelumnya, Juli hingga Desember 2016, rata-rata berlangsung 350 serangan setiap bulannya. Pesawat-pesawat tempur AS yang melangsungkan sebagian besar serangan udara koalisi di Suriah.

Serangan-serangan itu, dan serangan-serangan yang dilakukan pasukan Suriah dan sekutunya, Rusia, telah membangkitkan keprihatinan mengenai korban sipil. Lebih dari 400 ribu orang dilaporkan tewas dan jutaan lainnya terpaksa mengungsi akibat perang tersebut. [ab/as]

XS
SM
MD
LG