Tautan-tautan Akses

Air Banjir Menyusut, Krisis Kemanusiaan Landa Pakistan


Menurut WHO, empat juta orang membutuhkan perawatan medis untuk penyakit-penyakit seperti diare, gangguan pernafasan dan infeksi kulit.

Sementara air banjir yang memporak-porandakan Pakistan menyusut, negara ini menghadapi kesulitan menangani krisis kemanusiaan yang berkembang.

Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan hampir empat juta warga membutuhkan perawatan medis untuk penyakit-penyakit seperti diare, gangguan pernafasan dan infeksi kulit bulan lalu. Badan PBB tersebut mengatakan jumlah kasus yang diduga malaria meningkat di provinsi Baluchistan dan provinsi Sindh.

Di Sindh, banjir menghantam kota-kota yang tadinya tidak terjamah dan mengalir keluar ke Laut Arab. Hampir satu juta orang terpaksa mengungsi dari kawasan itu pekan lalu setelah Sungai Indus meluap hebat.

Hujan lebat pada musim hujan memicu banjir selama sebulan yang menewaskan sekitar 1.600 orang, menyengsarakan hampir 20 juta orang lainnya dan menenggelamkan seperlima wilayah Pakistan.

Banyak negara telah menjanjikan bantuan pertolongan ratusan juta dolar. Selasa ini, India mengumumkan negara itu meningkatkan bantuannya untuk Pakistan dari lima juta dolar menjadi 25 juta dolar,

Lembaga-lembaga bantuan PBB kesulitan menyerahkan bantuan ke kawasan-kawasan yang masih tersisolasi akibat banjir.

XS
SM
MD
LG