Tautan-tautan Akses

Sekjen PBB Berharap Larangan Pengungsi ke AS Bersifat Sementara


Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres (Foto: dok).
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres (Foto: dok).

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan ia berharap Amerika Serikat akan segera menempatkan kembali perlindungan terhadap pengungsi sebagai prioritas dalam agendanya, menyusul keputusan oleh Presiden Donald Trump yang melarang masuknya pengungsi selama 120 hari.

Guterres, mantan kepala badan pengungsi PBB, mengatakan “sangat penting untuk menjamin” perlindungan terhadap pengungsi.

Komisaris Tinggi PBB urusan Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi, Senin (30/1) mengatakan kini orang menjadi “cemas, bingung, dan patah hati” setelah diberitahu mereka tidak bisa datang ke Amerika menyusul proses aplikasi yang panjang.

Grandi mengatakan dalam sebuah pernyataan dari kantornya di Jenewa bahwa ia “sangat mengkhawatirkan” apa yang akan terjadi dengan ribuan orang yang terdampak oleh larangan sementara Presiden Donald Trump mengenai pemukiman pengungsi itu.

“Pengungsi juga memiliki keprihatinan tentang keamanan dan keselamatan seperti yang dimiliki warga Amerika,” kata pernyataan itu. “Mereka sendiri melarikan diri dari perang, penganiayaan, penindasan dan terorisme.”

UNHCR memperkirakan 20.000 pengungsi yang berada dalam “keadaan genting” mestinya datang ke Amerika selama periode 120 hari larangan penerimaan pengungsi itu. [lt]

XS
SM
MD
LG