Tautan-tautan Akses

Ratusan Biksu Rayakan Waisak di Candi Borobudur


Para biksu berjalan di depan candi Borobudur saat berlangsung prosesi perayaan Waisak di tempat ini, Selasa (17/5).
Para biksu berjalan di depan candi Borobudur saat berlangsung prosesi perayaan Waisak di tempat ini, Selasa (17/5).

Peringatan detik-detik Tri Suci Waisak 2555 BE (Budhist Era), 2011, berlangsung di pelataran candi Borobudur Magelang, Selasa malam, diikuti ratusan biksu dan sekitar 10.000 umat Budha dari berbagai wilayah di Indonesia, negara-negara Asia seperti Singapura, Thailand, Tiongkok, serta Kanada dan AS.

Peringatan detik-detik Tri Suci Waisak merupakan perayaan tiga peristiwa penting bagi umat Budha yaitu kelahiran Siddharta Gautama, saat Sang Buddha mencapai kesempurnaan dan wafat pada hari dan jam yg sama.

Upacara di pelataran candi Borobudur Selasa malam dilakukan dengan meditasi, doa bersama serta pemberkatan air suci untuk umat.

Serangkaian acara telah dilakukan sejak tiga hari sebelumnya, termasuk pengambilan air suci di Umbul Jumprit Temanggung serta api abadi di Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah dan prosesi mengusung Air Suci dan Api Dharma dari candi Mendut menuju Borobudur yang berjarak tiga kilometer, Selasa pagi.

David Herman Jaya, Ketua Perwalian Umat Budha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah mengatakan, upacara memperingati Waisak di Borobudur sudah baku, dan peringatan secara nasional juga akan dilaksanakan di Jakarta.

“Tema peringatan Waisak tahun ini istimewa. Kita menyucikan diri sendiri untuk kita sendiri, konsolidasi ke dalam. Kalau dalamnya baik, luarnya pasti baik," ujar David.

Biksu Tenzin Pyiyadarshi dari Boston, Amerika Serikat, mengatakan kepada VOA, dirinya akan menyampaikan ajaran Budha Dharma dengan berfokus pada meditasi. "Intinya, bagaimana orang kebanyakan dapat mempraktekkan meditasi dalam hidup sehari-hari. Ajaran Budha Dharma begitu luas dan selalu ada yang sesuai untuk setiap orang," jelasnya.

"Di Barat, mulai banyak orang menerapkannya untuk manfaat bagi hidup keseharian mereka," ujar Biksu Tenzin Priyadharshi menambahkan.

Prashna Murdaya, Ketua Umum Budhist Muda Indonesia yang juga lulusan Universitas Stanford, Amerika Serikat, mengatakan ajaran Budha kini banyak diminati di negara-negara Barat termasuk di Amerika Serikat.

“Lumayan besar (jumlahnya), juga siswa-siswanya banyak sekali. Ada beberapa Suhu yang ke Amerika Serikat yang mengembangkan Budhisme di negara Barat, selain juga banyak Suhu dan Bante yang memang orang Barat. Yang senior, ada banyak dari Inggris, Amerika, juga banyak yang bisa bahasa Thai atau Tiongkok," tuturnya.

David Quiring, seorang pemeluk agama Budha dari Kanada, Selasa pagi mengikuti prosesi dari candi Mendut. Ia mengaku senang akhirnya bisa mengikuti upacara Waisak di Borobudur untuk pertama kali, meskipun ia menyayangkan ritual ini seolah berkembang menjadi atraksi bagi para turis.

Menyusul penggerebekan teroris di Sukoharjo beberapa waktu lalu, Polda Jawa Tengah menurunkan sekitar 1.200 personil untuk mengamankan ritual Waisak.

XS
SM
MD
LG