Tautan-tautan Akses

Presiden Yaman Konsolidasi Kekuatan di Ibukota Darurat


Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi berbicara dan memegang perjanjian yang ditandatangani antara pemerintah dan pemberontak Houthi, di Sanaa, 21 September 2014.
Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi berbicara dan memegang perjanjian yang ditandatangani antara pemerintah dan pemberontak Houthi, di Sanaa, 21 September 2014.

Presiden Yaman, yang diakui masyarakat internasional tetapi disengketakan di dalam negerinya, memperkuat kedudukannya di kota pelabuhan Aden, hari Minggu (8/3), sementara menteri pertahanan negara itu melarikan diri dari ibukota, Sana’a, untuk bergabung dengannya.

Jenderal Mahmoud al-Subaihi menuju kota terbesar ke-dua di Yaman itu hari Minggu (8/3), meninggalkan ibukota yang dikuasai kelompok milisi Houthi, di mana Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan kabinetnya mengundurkan diri di bawah tekanan milisi tersebut pada bulan Januari.

Perdana Menteri Yaman dan para pejabat senior lainnya masih berada di Sana’a dan dikenai tahanan rumah oleh Houthi. Hadi menetapkan posisinya di Aden bulan lalu setelah melarikan diri dari ibukota, di tengah-tengah perebutan kekuasaan di negara Teluk itu sejak kelompok pemberontak yang berambisi politik tersebut memasuki ibukota pada bulan September.

Negara-negara Teluk Arab dan beberapa negara Barat, termasuk Amerika, telah mengeluarkan pernyataan mendukung Hadi, yang telah mencabut surat pengunduran dirinya dan mengukuhkan kembali dirinya sebagai pemimpin Yaman yang sah.

PBB juga mengakuinya sebagai presiden Yaman.

Sebagai unjuk dukungan, Duta Besar Amerika Matthew Tueller mengunjungi Hadi di Aden pekan lalu, meskipun kedutaan Amerika di Sana’a ditutup setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Houthi.

Aden adalah ibukota Yaman Selatan yang merdeka sebelum Unifikasi dengan Yaman Utara pada tahun 1990.

XS
SM
MD
LG