Tautan-tautan Akses

Pentagon Incar Kerja Sama Kontraterorisme Lebih Luas dengan Indonesia


Menteri Pertahanan AS Jim Mattis (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 23 Januari 2018.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 23 Januari 2018.

Pentagon ingin meningkatkan kerjasama kontraterorisme dengan kelompok pasukan elit Indonesia, kata Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis hari Selasa dalam kunjungannya ke Jakarta.

Unit pasukan khusus, yang dikenal sebagai Kopassus, telah dituduh pernah melakukan serangkaian pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembunuhan dan penyiksaan, kebanyakan pada tahun 1990an. Mattis mengatakan bahwa Komassus telah mereformasi diri.

“Itu sudah di atas 20 tahun yang lalu, dan kita akan melihatnya sejak saat itu,” kata Mattis setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan para pemimpin lainnya.

Kunjungan Mattis itu bertujuan memperluas kerja sama militer secara keseluruhan dengan Indonesia, yang memodernisasi militernya dan telah menunjukkan kesediaan lebih besar untuk terus maju melawan klaim teritorial China.

Indonesia juga menghadapi kemungkinan kembalinya ratusan warganya yang bertempur untuk kelompok teror Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS).

“Kami siap memperluas hubungan dalam berbagai cara untuk menanggapi setiap permintaan dari Indonesia dalam kontraterorisme, termasuk dengan unit pasukan khusus” kata Mattis di samping mitranya dari Indonesia," jelasnya.

Setelah pembicaraan tersebut, Menhan RI Ryacudu mengatakan bahwa dia minta Mattis membantu melonggarkan batasan hukum demi hubungan dengan Amerika yang lebih dekat dengan kelompok pasukan khusus elit itu.

“Di bawah peraturan kami, ada prosedur yang mapan untuk merehabilitasi unit yang telah dituding atau telah melakukan tindakan tertentu,” kata Mattis. “Dan kami akan lalui prosedur yang telah mapan itu," tambah Mattis. [lt]

XS
SM
MD
LG