Tautan-tautan Akses

Peneliti Ingatkan Dampak Buruk 'Daylight Saving Time'


Petugas mengatur jam di menara milik Electric Time Company, Inc. di Medfield, Massachusetts, sesuai dengan 'daylight saving time'. (Foto: Dok)
Petugas mengatur jam di menara milik Electric Time Company, Inc. di Medfield, Massachusetts, sesuai dengan 'daylight saving time'. (Foto: Dok)

Bagi sebagian besar warga Amerika, 'daylight saving time' hanya berarti satu hal: kehilangan waktu tidur satu jam. Jadi sebetulnya untuk apa?

Pertanyaan itu sebetulnya valid, menurut semakin banyak hasil penelitian ilmiah.

Daylight saving time adalah praktik memajukan waktu satu jam selama bulan-bulan musim panas jadi siang hari berlangsung lebih lama daripada malam hari. Sebagian besar Amerika Utara dan Eropa mengikuti kebiasaan itu, sementara mayoritas negara lain tidak.

Ketika jam-jam di hampir seluruh Amerika Serikat maju sejam pada pukul 2 dini hari Minggu (12/3), hal itu kemungkinan besar akan memicu peningkatan serangan jantung dan stroke, menyebabkan lebih banyak kecelakaan mobil dan mengurangi produktivitas pekerja, menurut sejumlah studi. Ini juga akan gagal memangkas tagihan energi negara, berlawanan dengan yang diyakini para ahli sebelumnya.

Desember lalu, sebuah jurnal psikologi menerbitkan hasil-hasil yang menunjukkan bahwa para hakim federal menjatuhkan vonis rata-rata 5 persen lebih lama pada siang hari setelah daylight saving time dimulai, dibandingkan dengan pada satu minggu sebelum atau sesudahnya.

Gangguan-gangguan, bahkan yang minor, terhadap pola tidur manusia dapat berdampak besar, menurut para peneliti.

"Studi kami menunjukkan perubahan tiba-tiba meskipun kecil dalam tidur dapat berdampak buruk," ujar Amneet Sandhu dari University of Colorado kepada Reuters pada 2014, setelah studinya terhadap data rumah sakit Michigan menunjukkan lonjakan 25 persen dalam serangan jantung pada hari Senin setelah daylight saving time dimulai.

Daylight saving time, yang berlangsung sampai musim gugur, secara luas diadopsi selama Perang Dunia UU sebagai langkah penghematan energi. Alasannya adalah matahari terbenam lebih lambat berarti orang-orang akan menghabiskan waktu lebih sedikit menggunakan lampu di dalam rumah pada malam hari.

Namun penelitian-penelitian secara umum gagal menunjukkan bukti penghematan energi yang signifikan dalam pergeseran tersebut.

Banyak orang mengutarakan rasa frustrasi mereka di media sosial Sabtu, karena prospek kehilangan tidur satu jam.

Menghapuskan daylight saving time – atau sebaliknya, memperpanjangnya selama setahun -- memerlukan undang-undang yang disahkan Kongres AS. Negara-negara bagian diperbolehkan tidak memberlakukan daylight saving time, namun semua negara bagian diwajibkan memenuhi sntadar waktu dari November sampai Maret.

Para legislator di beberapa negara bagian telah mencoba namun gagal mengesahkan aturan yang mengabaikan daylight saving time, namun Arizona dan Hawaii adalah negara bagian yang tidak menyesuaikan waktu mereka dua kali per tahun. Untuk negara bagian lain, Minggu pagi datang lebih awal dari semula. [hd]

XS
SM
MD
LG