Tautan-tautan Akses

Sedikitnya 55 Tewas dalam Ledakan di Pakistan


Warga Pakistan di sebuah rumah sakit untuk mengidentifikasi keluarganya yang tewas dalam serangan bom di Lahore, Pakistan, 2 November 2014.
Warga Pakistan di sebuah rumah sakit untuk mengidentifikasi keluarganya yang tewas dalam serangan bom di Lahore, Pakistan, 2 November 2014.

Sedikitnya 55 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka dalam serangan bom di Lahore-Pakistan hari Minggu (2/11).

Serangan hari Minggu (2/11) itu terjadi di dekat perlintasan perbatasan Wagah antara Pakistan dengan India, di mana upacara “penurunan bendera” dilangsungkan setiap sore.

Upacara bendera telah berlangsung sejak tahun 1959 dan kekerasan hari Minggu itu adalah yang pertama di dekat acara tersebut. Wagah adalah satu-satunya perlintasan perbatasan antara Pakistan dan India.

Upacara itu dimulai beberapa saat sebelum matahari terbenam dan ratusan orang – termasuk wisatawan asing – biasanya berkumpul di kedua sisi perbatasan untuk menyaksikan upacara tersebut.

Faksi militan Pakistan “Jamaat Ul Ahrar” mengaku bertanggungjawab dalam serangan bunuh diri itu melalui pernyataan yang dikirim ke media lewat email.

Pernyataan itu mengatakan serangan tersebut merupakan pembalasan atas jatuhnya korban tewas dalam operasi kontra-gerilyawan yang dilakukan tentara Pakistan di daerah kesukuan Waziristan Utara.

Kepala pasukan keamanan Pakistan di perbatasan timur, Mayor Jenderal Khan Tahir Javed Khan, mengatakan kepada para wartawan seorang pembom bunuh diri memicu ledakan itu.

Jenderal Khan mengatakan pembom tersebut tampaknya ingin menyerang para peserta upacara tapi penjagaan keamanan menghentikannya sekitar 500 meter dari tempat upacara itu. Pria itu meledakkan bahan peledak di tempat di mana keluarga-keluarga berhenti untuk membeli makanan setelah menyaksikan upacara tersebut.

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengutuk serangan itu, dan pihak berwenang telah memulai penyelidikan.

XS
SM
MD
LG