Tautan-tautan Akses

PBB Peringatkan Meningkatnya Ketegangan di Lebanon


Asap mengepul dari desa Adaisseh di selatan Lebanon setelah Israel menyerang wilayah tersebut pada 8 Mei 2024. (Foto: AFP/Rabih Daher)
Asap mengepul dari desa Adaisseh di selatan Lebanon setelah Israel menyerang wilayah tersebut pada 8 Mei 2024. (Foto: AFP/Rabih Daher)

Baku tembak di sepanjang garis demarkasi “Blue Line” yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan “sangat memprihatinkan, dan sangat berdampak pada kota dan desa di kedua sisi,” demikian petikan pernyataan juru bicara PBB Farhan Haq di New York pada Kamis (9/5).

Haq mengatakan “banyak orang telah mengungsi, luka, dan tewas, termasuk hari ini” akibat pertikaian tersebut.

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) “bekerja secara terus menerus untuk meredakan ketegangan di wilayah itu, dengan melakukan ratusan kegiatan harian guna deeskalasi situasi dan membantu komunitas setempat sesuai mandat yang diberikan,” tambah Haq.

Haq menyerukan kepada seluruh pihak “untuk menegaskan kembali komitmen mereka terhadap penghentian permusuhan dan untuk menjunjung tinggi kewajiban mereka di bawah Resolusi 1701.”

Resolusi yang diadopsi pada tahun 2006 tersebut menyerukan penghentian permusuhan secara menyeluruh, pengerahan pasukan Lebanon ke Lebanon Selatan, penarikan pasukan Israel secara paralel di belakang “Blue Line,” memperkuat UNIFIL untuk memfasilitasi masuknya pasukan Lebanon ke wilayah tersebut, dan pembentukan zona demiliterisasi antara “Blue Line” dan Sungai Litani.

Resolusi tersebut juga menyerukan kepada Sekretaris Jenderal PBB untuk mengembangkan proposal guna mengimplementasikan ketentuan-ketentuan yang relevan dari Perjanjian Taif, serta Resolusi Dewan Keamanan 1559 dan 1680, dan memberlakukan embargo senjata terhadap Lebanon. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG