Tautan-tautan Akses

Paus: Gereja Seharusnya Pertimbangkan Pria Menikah Jadi Pastor


Paus Fransiskus dalam audiensi umum mingguan di Alun-alun St. Peter's di Vatikan (1/3). (AP/Andreq Medichini)
Paus Fransiskus dalam audiensi umum mingguan di Alun-alun St. Peter's di Vatikan (1/3). (AP/Andreq Medichini)

Paus Fransiskus mengatakan, Gereja Katolik seharusnya mulai mempertimbangkan apakah laki-laki yang menikah boleh menjadi pastor, untuk mengatasi kekurangan pastor, terutama di daerah terpencil.

Dalam wawancara dengan majalah Die Zeit Jerman, Paus mengatakan, "Kita harus mempertimbangkan apakah laki-laki menikah yang terbukti memiliki keyakinan agama bisa menjadi imam Katolik, Kemudian kita harus memutuskan tugas-tugas apa yang bisa mereka lakukan, misalnya di masyarakat terpencil."

Paus Fransiskus mengatakan, memperbolehkan calon imam memutuskan apakah mereka tetap selibat bukanlah sesuatu yang diinginkannya, tetapi menyarankan bahwa itu merupakan masalah untuk dibicarakan lebih lanjut.

Banyak orang Katolik percaya bahwa membuka jalan baru untuk memungkinkan pria menikah menjadi pastur akan membantu mengatasi kekurangan imam Katolik di banyak bagian dunia.

Ada beberapa pengecualian pada hukum selibat, yaitu Vatikan menerima pastor yang menikah di sekte gereja Eastern Rites, dan juga mengakui para pastor yang menikah dan menjadi anggota gereja-gereja Anglikan atau Episkopal dan pindah menjadi Katolik.

Persatuan Pastor Katolik AS yang anggotanya melayani di banyak paroki Amerika, menyambut pemikiran Paus seperti yang diungkapkan dalam artikel yang diterbitkan Kamis (9/3) itu. [ps/isa]

XS
SM
MD
LG