Tautan-tautan Akses

Partai Politik AS Coba Rebut Pemilih Keturunan Asia


Seorang pemilih (kiri), membawa surat suaranya, sambil dibantu oleh penerjemah Ping Chan, di lingkungan Sunset Park wilayah Brooklyn, New York, Selasa, 8 November 2016. (AP/Mark Lennihan)
Seorang pemilih (kiri), membawa surat suaranya, sambil dibantu oleh penerjemah Ping Chan, di lingkungan Sunset Park wilayah Brooklyn, New York, Selasa, 8 November 2016. (AP/Mark Lennihan)

Dalam kontes kepresidenan antara Joe Biden dan Donald Trump, ada tambahan dua juta pemilih warga Amerika keturunan Asia dibandingkan empat tahun yang lalu, demikian temuan Pusat Penelitian Pew.

Warga Asia Amerika merupakan kelompok pemilih yang pertumbuhannya paling cepat di AS, tetapi orientasi politik mereka tidak seragam.

Christine Chen, direktur eksekutif dari kelompok Asian Pacific Islander Vote, kelompok advokasi non partisan, mendorong partisipasi warga keturunan Asia dan Pasifik agar berpartisipasi aktif dalam dunia politik AS.

“Jadi biasanya warga Amerika keturunan India dan Jepang merupakan pendukung terbesar dari Demokrat, sementara keturunan Vietnam biasanya mendukung Republik. Kini warga Amerika keturunan Tionghoa beralih dari Demokrat ke Independen,” komentarnya.

Michelle Steel lahir di Korea Selatan dan dibesarkan di Jepang. Dia adalah anggota kongres dari Partai Republik yang mewakili Orange County di California. Distriknya memiliki komunitas warga Amerika keturunan Vietnam terbesar di AS.

“Anda harus mengunjungi setiap komunitas, dan mendekati mereka secara berbeda-beda. Misalnya, untuk warga Amerika keturunan Vietnam saya memiliki lima ‘ao dai’ (pakaian daerah Vietnam), dan saya mengenakannya. Kalau saya mengunjungi komunitas Filipina maka saya mengenakan ‘baro’t saya.’ Anda harus lakukan ini semua sehingga mereka menganggap Anda sebagai bagian dari mereka,” jelasnya.

Kata Steel, dia dan pendukungnya telah mengetuk lebih dari 190 ribu pintu rumah selama kampanye pemilihan kembali dirinya dua tahun yang lalu.
Kampanye dari pintu ke pintu itu khususnya penting untuk pemilih Asia, dan lebih dari 70 persen memilih lewat pos dan melakukan pemilihan dini pada 2020, demikian menurut Chen.

“Hal ini terjadi karena kalau memilih lewat pos, Anda bisa duduk di dapur, berbicara dengan kerabat dan sahabat tentang isu-isu, tentang kandidat, dan memperoleh bantuan penerjemahan dan tidak berada di bawah tekanan, serta mampu menyimpulkan siapa yang sebaiknya dipilih,” jelas Chen.

Prioritas yang diberikan oleh Partai Republik pada pemilih Amerika keturunan Asia mengkhawatirkan Grace Meng, seorang anggota kongres Partai Demokrat yang mewakili distrik Queens di New York.

“Saya berpendapat ada urgensi yang semakin besar, karena kita saksikan Partai Republik, beberapa kandidat mereka melakukan pendekatan dengan multi-bahasa. Jadi kami beritahu para pemimpin Demokrat dan kandidat, kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi, pihak Republik menyusul kita. Dan kita harus pastikan bahwa kita melakukan pendekatan sehingga pemilih tahu partai mana yang benar-benar mendukung dan mewakili nilai-nilai mereka,” sebut Meng.

Proyeksi Pew Research memperlihatkan 15 juta warga Amerika keturunan Asia akan berhak memilih November ini. Lebih dari setengahnya tinggal di lima negara bagian, California, New York, Texas, Hawaii dan New Jersey. [jm/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG