Tautan-tautan Akses

Operasi Militer Perancis Dimulai di Republik Afrika Tengah


Warga Kristen dari desa Bouebou, sebelah utara Bangui, Republik Afrika Tengah, menaikkan barang ke atas taksi untuk melarikan diri dari kekerasan sektarian (4/12).
Warga Kristen dari desa Bouebou, sebelah utara Bangui, Republik Afrika Tengah, menaikkan barang ke atas taksi untuk melarikan diri dari kekerasan sektarian (4/12).

Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan bahwa jalan-jalan Bangui tenang menyusul bentrokan yang menewaskan hampir 100 orang.

Pihak berwenang Perancis mengatakan operasi militer dimulai tadi malam di Republik Afrika Tengah, dengan patroli dan satu detasemen helikopter tiba untuk memadamkan kekerasan di jalan-jalan ibukota.

Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan kepada Radio France Internationale bahwa jalan-jalan Bangui tenang pada Jumat (6/12), setelah bentrokan yang mulai sebelum Kamis subuh dan menewaskan hampir 100 orang.

Serangan gerilyawan Kristen bersenjata terhadap permukiman Muslim di Bangui, ibukota Republik Afrika Tengah, terjadi beberapa jam sebelum PBB menyetujui pengiriman pasukan Perancis untuk menstabilkan Republik Afrika Tengah.

Le Drian mengatakan sasaran segera adalah menjaga agar jalan-jalan aman.

“Kita harus memastikan bahwa para pengacau, bandit dan milisi tahu bahwa mereka tidak dapat menggunakan jalan-jalan Bangui untuk pertempuran mereka,” katanya.
XS
SM
MD
LG