Para pemilih di Niger turut serta, Sabtu, dalam pemilu presiden putaran kedua yang dimaksudkan untuk mengembalikan negara Afrika Barat ini kepada pemerintahan sipil. Sebelumnya, kudeta militer di negara ini yang menggulingkan presiden Mamadou Tandja.
Bersaing dalam pilpres putaran kedua adalah pemimpin oposisi Mahamadou Issoufou dan mantan Perdana Menteri Seini Oumarou.
Issoufou menang 36 persen suara dalam putaran pertama 31 Januari lalu, sedang Oumarou mendapat 23 persen. Issoufou diperkirakan akan menang dalam pilpres, Sabtu, karena ia direstui empat calon lainnya pada putaran pertama.
Berbicara kepada wartawan di sebuah TPS di ibukota Niamey, pemimpin junta Jendral Salou Djibo mengatakan pemilu tersebut menandai hari bersejarah bagi semua warga Niger. Jika pilpres sukses, kata Jenderal Djibo, Niger akan menciptakan sebuah demokrasi yang dapat menjadi contoh bagi seluruh Afrika.
Jendral Djibo tidak termasuk kandidat calon presiden.