Tautan-tautan Akses

Netanyahu Yakin Raih Kemenangan Pasca Serangan Iran


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan rapat kabinet mingguan di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, Israel, pada 7 Januari 2024. (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan rapat kabinet mingguan di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, Israel, pada 7 Januari 2024. (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (14/4) dengan mantap menyatakan negaranya akan meraih kemenangan setelah militer berhasil menembak jatuh hampir seluruh lebih dari 300 drone dan rudal yang diluncurkan Iran.

Serangan Iran terhadap Israel yang terjadi pada malam Sabtu (13/4) memunculkan kekhawatiran akan meningkatnya ancaman konflik regional yang lebih besar. Serangan itu dipicu oleh serangan udara yang diduga dilakukan oleh Israel terhadap kompleks Kedutaan Iran di Damaskus pada 1 April.

Iran mengandalkan sekutunya di seluruh wilayah untuk menyerang aset-aset Israel dan AS sebagai bentuk dukungan terhada Hamas dalam konflik Gaza dengan Israel. Perang itu tidak menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun telah banyak upaya mediasi.

“Kita mencegat, kita memukul mundur, bersama-sama kita akan menang,” Netanyahu dalam cuitan di platform X.

Sebuah sistem anti-peluru kendali beroperasi setelah Iran meluncurkan pesawat nirawak dan peluru kendali ke arah Israel, terlihat dari Ashkelon, Israel, pada 14 April 2024. (Foto: REUTERS/Amir Cohen)
Sebuah sistem anti-peluru kendali beroperasi setelah Iran meluncurkan pesawat nirawak dan peluru kendali ke arah Israel, terlihat dari Ashkelon, Israel, pada 14 April 2024. (Foto: REUTERS/Amir Cohen)

Militer Israel mengatakan angkatan bersenjata berhasil menembak jatuh lebih dari 99 persen drone dan rudal Iran. Pihak militer saat ini sedang mendiskusikan opsi tindak lanjut.

TV Channel 12 Israel mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan akan ada “respon signifikan” terhadap serangan itu.

Perang Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas yang didukung Iran pada 7 Oktober, mendorong memanasnya kondisi di wilayah tersebut. Konflik tersebut meluas ke garis depan yang melintasi Lebanon dan Suriah, serta memicu tembakan jarak jauh dari Yaman dan Irak ke sasaran-sasaran Israel.

Menuju Eskalasi

Sekutu paling kuat Iran di wilayah tersebut, kelompok Syiah Lebanon Hizbullah – yang telah terlibat baku tembak dengan Israel sejak perang Gaza dimulai – mengatakan pada Minggu pagi bahwa mereka telah menembakkan roket ke pangkalan Israel.

Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman dilaporkan juga meluncurkan drone terhadap Israel. Kelompok itu juga menyerang jalur pelayaran di sekitar Laut Merah untuk menunjukkan solidaritas dengan Hamas, kata perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, dalam sebuah pernyataan.

Bentrokan tersebut kini mengancam untuk berubah menjadi konflik terbuka langsung yang mempertemukan Iran dan sekutu regionalnya melawan Israel dan pendukung utamanya, AS. Mesir yang berkuasa di kawasan mendesak agar dilakukan “pengendalian diri sepenuhnya.”

Kepala juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyebut tindakan Iran “sangat serius,” dan mengatakan dalam jumpa pers di televisi bahwa tindakan tersebut “mendorong kawasan menuju eskalasi.”

Iran meluncurkan puluhan rudal darat ke Israel, termasuk lebih dari 10 rudal jelajah, dan sebagian besar dicegat di luar perbatasan Israel, kata Hagari.

Militer Israel mengumumkan bahwa mereka tidak menyarankan warga untuk bersiap-siap mengungsi, dan mengubah peringatan sebelumnya sebagai indikasi bahwa ancaman telah berakhir.

Sebuah gambaran grafis dari lalu lintas udara menunjukkan wilayah udara di atas Iran dan wilayah Timur Tengah tetangganya pada pukul 0000 GMT, 7 April 2024. (Foto: Flightradar24.Com via REUTERS)
Sebuah gambaran grafis dari lalu lintas udara menunjukkan wilayah udara di atas Iran dan wilayah Timur Tengah tetangganya pada pukul 0000 GMT, 7 April 2024. (Foto: Flightradar24.Com via REUTERS)

Iran bertekad akan membalas serangan Israel di kompleks kedutaan besarnya yang menewaskan tujuh petugas Garda Revolusi, termasuk dua komandan senior. Teheran mengatakan serangannya adalah hukuman atas “kejahatan Israel.” Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas serangan konsulat tersebut.

“Jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah,” kata misi Iran untuk PBB, seraya memperingatkan AS untuk “menjauh.” Namun, mereka juga mengatakan bahwa Iran kini “menganggap masalah tersebut telah selesai.”

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan AS tidak ingin berkonflik dengan Iran. Namun tidak akan ragu mengambil tindakan untuk melindungi pasukan AS dan mendukung pertahanan Israel.

Badan berita Fars Iran mengutip sumber yang mengatakan bahwa Tehran sedang memperhatikan dengan cermat Yordania. Pasalnya negara itu mungkin menjadi target selanjutnya jika ada langkah-langkah yang mendukung Israel.

Israel dan Lebanon mengatakan mereka menutup wilayah udara mereka pada Sabtu malam. Israel membuka kembali wilayah udaranya pada pukul 04.30 pada waktu setempat pada Minggu, kata otoritas bandaranya. Yordania, yang terletak di antara Iran dan Israel, telah menyiapkan pertahanan udara untuk mencegat drone atau rudal apa pun yang melanggar wilayahnya, kata dua sumber keamanan regional.

Suriah, sekutu Iran, mengatakan pihaknya menempatkan sistem pertahanan darat-ke-udara di sekitar ibu kota dan pangkalan-pangkalan utama dalam keadaan siaga tinggi, kata sumber militer di sana.

Uni Eropa, Inggris, Jepang, Republik Ceko, Denmark, Prancis, Meksiko, Belanda dan Norwegia mengutuk serangan Iran. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG