Tautan-tautan Akses

Musikus Country Perdebatkan Pengaruh “Cowboy Carter” dari Beyonce


Beyonce (kiri bawah), menerima Innovator Award saat presenter Stevie Wonder tampil di iHeartRadio Music Awards di Dolby Theater, Los Angeles, 1 April 2024. (AP/Chris Pizzallo)
Beyonce (kiri bawah), menerima Innovator Award saat presenter Stevie Wonder tampil di iHeartRadio Music Awards di Dolby Theater, Los Angeles, 1 April 2024. (AP/Chris Pizzallo)

Proyek terakhir Beyonce, yang juga dirujuk sebagai “Act II”, tidak hanya duduk di posisi pertama Billboard 200 pekan ini dan diperkirakan akan tetap berada di puncak tangga lagu pekan ini, tetapi dia menjadi perempuan kulit hitam pertama yang berada di posisi tersebut. Pelaku genre musik inipun, memiliki suara beragam.

Masuknya Beyonce ke musik country dan motivasinya di belakang itu, telah memicu kembali diskusi mengenai format asli dan keragaman di genre musik ini ataupun kekurangannya. Tetapi dengan melesatnya ketertarikan penggemar Beyonce, apakah Nashville bersiap dan bersedia untuk menerima mereka masuk? Dan apakah para penggemar baru dari kelompok warna kulit yang berbeda dan orang-orang yang penasaran dengan kehebohan ini, akan terus menyukai musik country ataukah akan berubah minatnya?

Musisi country, Rissi Palmer menghargai ini sebagai penciptaan komunitas terpusat, di mana penggemar dari berbagai warna kulit dapat menikmati genre musik country.

“Saya akan jujur kepada Anda, saya pikir itu adalah karya Beyonce. Saya tidak tahu apakah ini yang sedang terjadi di musik kantri, karena hal itu berarti bahwa industri ini harus melakukan sesuatu. Saya pikir, ini adalah salah satu peristiwa kultural bagi warga kulit hitam, khususnya perempuan kulit hitam,” kata Palmer yang juga penyiar di Apple radio, Color Me Country.

Musikus Country Perdebatkan Pengaruh “Cowboy Carter” dari Beyonce
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:33 0:00

“Jika saya mendengarkan orang-orang yang suaranya terdengar seperti saya, atau mirip dengan suara saya, saya tidak paham. Jadi, saya pikir, sekali lagi, jika Nashville serius, jika kompleks musik country Nashville betul-betul tertarik untuk mempertahankan dan membina penonton kulit hitam, ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” tambah Palmer.

Tanner Davenport, salah satu direktur Black Opry dan anggota BeyHive yang bangga, khawatir bahwa pencapaian besar “Cowboy Carter” dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Misalnya, bahwa para eksekutif musik kantri tidak merasakan urgensi menggunakan platform artis kulit hitam yang ada dan yang akan datang.

Black Opry didirikan oleh Holly G pada April 2021 saat dia mengkaji hubungannya dengan genre tersebut selama gerakan keadilan sosial yang dipicu oleh pembunuhan George Floyd. Organisasi ini bertujuan untuk memperkuat suara kulit hitam di musik kantri, Americana, blues, dan folk.
“Saya merasa seolah sudah terlambat bagi dunia untuk mengetahui bahwa penggemar musik kantri dari kalangan kulit hitam itu ada, dan mereka sudah ada sejak lama,” kata Davenport.

“Ini benar-benar membutuhkan usaha dari perempuan kulit hitam di ruang ini untuk benar-benar membuat kemajuan. Dan saya pikir ini adalah tema yang sedang bergaung yang tidak dibicarakan oleh banyak orang. Anda tahu, banyak kemajuan yang kita bicarakan ini benar-benar dimulai oleh perempuan kulit hitam. Saya pikir, perempuan kulit hitam sangat diabaikan,” tambah dia.

Baik Palmer maupun Davenport mengatakan, eksekutif dan industri musik kantri harus membuat perubahan mendasar terkait bagaimana musik ini ada di radio hingga pencarian bakat dan kesempatan apa yang diberikan kepada mereka yang berbakat itu bagi industri untuk benar-benar membuat perubahan.

Beyonce (kiri), menerima Innovator Award saat presenter Stevie Wonder tampil di iHeartRadio Music Awards di Dolby Theatre, Los Angeles, Senin, 1 April 2024. (AP/Chris Pizzallo)
Beyonce (kiri), menerima Innovator Award saat presenter Stevie Wonder tampil di iHeartRadio Music Awards di Dolby Theatre, Los Angeles, Senin, 1 April 2024. (AP/Chris Pizzallo)

“Saya tidak berpikiran bahwa semua orang di musik country itu buruk. Saya pikir, kita semua bisa setuju dengan itu. Tetapi kita juga tahu bahwa ada sejumlah hal yang perlu diubah di industri ini untuk memastikan bahwa kita bisa melihar adanya keterwakilan lintas batas, karena potensi pendengar jauh lebih luas dibanding apa yang digambarkan kepada para pendengar itu sendiri,” kata Davenport.

Bagi Palmer, dia berharap bahwa “Cowboy Carter” mampu mempertahankan penikmat musik di genre country, di kalangan penggemar yang datang ke musik ini karena Beyonce.

“Saya berharap bahwa ketika Beyonce berpindah ke “Act III”, sejumlah orang tetap akan tinggal di musik ini. Itu harapan saya,” kata dia.

“Saya tahu, beberapa hal lebih bersinar dibanding lainnya, tetapi saya ingin semua orang menghormati ruang ini. Seperti, bahwa ada perempuan yang kita junjung bersama, dan saya ingin memastikan bahwa kita mengakui mereka dan memberikan rasa hormat kepada semua orang yang layak menerimanya,” pungkas Palmer. [ns/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG