Tautan-tautan Akses

Militer AS Rilis Video Al-Qaida, Tapi Cabut Lagi


Militer AS mencabut lagi "klip-klip video petunjuk" yang disita dalam penggerebekan Al-Qaida minggu lalu di Yaman (foto: ilustrasi).
Militer AS mencabut lagi "klip-klip video petunjuk" yang disita dalam penggerebekan Al-Qaida minggu lalu di Yaman (foto: ilustrasi).

Militer Amerika merilis dan kemudian mencabut secepatnya apa yang dikatakan klip-klip video petunjuk yang disita dalam penggerebekan minggu lalu di Yaman yang tampaknya gambar video lama pelatihan al-Qaida yang diumumkan sekitar 10 tahun lalu.

Juru bicara Pentagon Kolonel AL, Jeff Davis menambahkan hari Jumat (3/2) bahwa video itu “benar-benar” diambil dalam penggerebekan itu bersama “intelijen penting dan yang bisa diikuti tindakan” yang diambil dari media elektronik yang sebelumnya tidak bisa dirilis Pentagon.

“Tidak soal kapan video itu dibuat, bahwa mereka memilikinya dan masih menggambarkan siapa mereka dan apa niat mereka,” kata Davis.

Pejabat militer Amerika mengatakan kepada VOA bahwa pejabat diminta dengan cepat menyediakan informasi yang diperoleh dari penggerebekan di provinsi al-Bayda di Yaman yang mungkin tidak dirahasiakan dan dirilis kepada publik. Pejabat mengatakan mereka kemudian mengambil video instruksi yang diambil dari lingkungan itu dan karena terburu-buru tidak menyadari umur video yang dipilih itu.

Kolonel AU Amerika John Thonmas juru bicara Central Command yang membawahi operasi militer Amerika di Timur Tengah mengakui bahwa video-video itu yang dicabut tidak lama setelah dirilis tampak lebih lama.

Pejabat militer Amerika mengatakan klip-klip itu dicabut karena keprihatinan bisa disalah artikan sebagai upaya militer untuk “mengemas kembali” intelijen lama.

Pertempuran sengit terjadi selama penggerebekan itu dan kekuatan udara serta tembakan dari udara diminta untuk membantu tim AL SEAL untuk keluar dari misi itu. Anggota Navy SEAL Ryan Owens dan 14 militan termasuk perencana operasi dan pakar senjata al-Qaida di Semenanjung Arab tewas dalam pertempuran itu, kata Central Command.

Pentagon kini sedang menyelidiki insiden yang dikatakan Central Command “tampaknya menewaskan” warga sipil termasuk anak-anak. Klip-klip video itu sebagai contoh intelijen yang dikumpulkan selama penggerebekan itu menunjukkan tempat menyerupai laboratorium dimana seorang laki-laki mengenakan jubah putih berbicara mengenai “bagaimana menghancurkan salib dengan bahan peledak”. [my/al]

XS
SM
MD
LG