Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, pada Rabu (17/8), mengatakan bahwa ia akan memberi "pertimbangan yang layak" untuk bersaksi di hadapan panel kongres AS yang menyelidiki kerusuhan 6 Januari di Gedung Kongres atau Capitol Hill tahun lalu.
Ketika itu, sebagian pengunjuk rasa menuntut agar Pence digantung karena menolak permintaan Donald Trump untuk membalikkan kekalahan mereka dalam pemilihan presiden 2020.
Pence kini tengah mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024. Ia telah melakukan sejumlah pidato politik di beberapa negara bagian. Pada Rabu, ia mengatakan dalam pertemuan di New Hampshire bahwa jika komisi DPR “mengundangnya secara resmi” untuk hadir, “Saya akan mempertimbangkannya.”
Panel itu, yang akan melanjutkan sidang pada September setelah reses musim panas, telah mendengar kesaksian dari dua pembantu utama Pence – yaitu kepala stafnya, Marc Short, dan penasihatnya, Greg Jacob, yang bersaksi bahwa Trump menekan sang wakil presiden untuk mengirim hasil pemilu kembali ke legislatif di negara bagian di mana Trump kalah tipis agar panitia pemilihan yang mendukung Trump dapat menggantikan mereka yang resmi mendukung Biden.
Tetapi Pence menerima saran dari banyak ajudan dan pakar hukum yang mengatakan bahwa dia hanya bisa mengawasi penghitungan suara. Dia tidak berwenang membatalkan hasil nasional.
Di Amerika Serikat, presiden dipilih dalam pemilu terpisah di masing-masing 50 negara bagian, bukan melalui pemilu nasional. Jumlah suara elektoral setiap negara bagian bergantung pada populasinya, dengan negara bagian terbesar memegang kekuasaan paling besar. [ka/rs]
Forum