Tautan-tautan Akses

Komisi HAM Kenya Tuduh Pasukan Keamanan Lakukan Penyiksaan, Pembunuhan


Polisi di Mandera, Kenya membawa jenazah korban yang tewas dalam serangan kelompok ekstremis al-Shabab, Juli 2015.
Polisi di Mandera, Kenya membawa jenazah korban yang tewas dalam serangan kelompok ekstremis al-Shabab, Juli 2015.

Komisi tersebut mengatakan dalam laporan baru bahwa pelanggaran HAM terjadi secara luas, sistematis, dan terkoordinasi dengan baik.

Komisi Nasional Kenya urusan Hak Asasi Manusia menuduh polisi dan pasukan keamanan melakukan banyak pelanggaran, termasuk pembunuhan dan penyiksaan, dalam perang yang sedang berlangsung di negara itu melawan terorisme.

Komisi tersebut mengatakan dalam laporan baru hari Selasa (15/9) bahwa pelanggaran HAM terjadi secara luas, sistematis, dan terkoordinasi dengan baik.

Para penyelidik mengatakan mereka diberitahu tentang banyak kasus tersangka ditangkap dengan sewenang-wenang dan dimasukkan dalam tahanan dari beberapa jam hingga berhari-hari dalam keadaan yang sangat berjubel dan merendahkan.

Ada tuduhan penyiksaan, pemukulan, waterboarding, dan disengat listrik. Beberapa tersangka digantung di pohon dan lainnya dikenakan sengatan banyak semut.

Laporan itu mengatakan etnis Somalia dan Muslim lebih banyak dijadikan sasaran. Keluarga yang mencari informasi mengenai anggota keluarga atau orang yang mereka kasihi hampir tidak memperoleh pertolongan dari pihak berwenang.

Komisi itu mengatakan walaupun mereka memaklumi tantangan yang sangat besar yang dihadapi pasukan pemerintah dalam memerangi ekstremisme dan terorisme, penyelidikan harus dilakukan secara legal dan sesuai dengan standar HAM global.

Pejabat Kenya belum menanggapi laporan tersebut.

XS
SM
MD
LG