Tautan-tautan Akses

Keluarga Tentara Israel yang Disandera Hamas Bertemu Netanyahu 


Kerabat dari para sandera yang ditahan Hamas Ruby Chen (dari kiri ke kanan), Ronen and Orna Neutra, hadir dalam pertemuan dengan Komite Hubungan Luar Negeri DPR AS di Washington, pada 29 November 2023. (Foto: AP/J. Scott Applewhite)
Kerabat dari para sandera yang ditahan Hamas Ruby Chen (dari kiri ke kanan), Ronen and Orna Neutra, hadir dalam pertemuan dengan Komite Hubungan Luar Negeri DPR AS di Washington, pada 29 November 2023. (Foto: AP/J. Scott Applewhite)

Sanak keluarga dari tentara yang disandera di Gaza bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Yerusalem pada Kamis (28/3). Pertemuan tersebut merupakan yang pertama sejak 7 Oktober ketika anggota keluarga mereka diculik oleh kelompok militan itu.

Ronen Neutra, ayah dari Omer Neutra, seorang tentara yang disandera di Gaza, mengatakan bahwa “seperti yang diduga, kami tidak mendengar banyak hal baru, tetapi kami menawarkan beberapa konsep baru” seusai pertemuan tersebut.

“Keamanan Israel, keamanan Israel secara fisik, bukanlah satu-satunya persoalan dalam hal ini. Keamanan sosial, struktur Israel, pemahaman bahwa pemerintah akan melindungi warga negaranya dan akan membawa mereka pulang jika sesuatu terjadi, itu adalah sesuatu yang sudah rusak, dan ini harus dibenahi,” tambah dia.

Neutra mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk membenahi semua itu adalah dengan membawa kembali para sandera.

Sapa Dunia: PM Israel Tetap Bertekad Menyerang Rafah
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:08:01 0:00

Sementara perang menapaki bulan keenam, baik Israel maupun Hamas telah menolak upaya-upaya untuk gencatan senjata. Masing-masing bertahan pada keyakinannya bahwa kemenangan bagi mereka sudah dekat.

Ruby Chen, ayah dari sandera Itay Chen yang tewas, juga bersuara terkait ini.

“Kami melihat ini dari sudut pandang yang berbeda. Ada celah, dan pertanyaannya adalah bagaimana Anda menutup celah ini melalui negosiasi setelah enam bulan. Enam bulan sudah terlalu lama. Kami tidak bisa untuk terus bernegosiasi enam bulan lagi. Kita harus segera membuat kesepakatan,” kata dia.

Lolosnya sebuah resolusi PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza juga telah meningkatkan ketegangan antara AS dan Israel, terkait perang tersebut.

Hamas diyakini masih menahan sekitar 100 sandera dan jasad 35 orang lainnya, setelah sebagian besar sandera dibebaskan pada November sebagai imbalan atas pembebasan warga Palestina yang ditahan Israel. [ns/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG