Pemerintah Afghanistan telah memerintahkan penyelidikan tentang pendanaan iklan kampanye televisi yang mendesak Presiden Hamid Karzai supaya segera menandatangani perjanjian keamanan dengan Amerika.
Kantor Kejaksaan Agung Afghanistan mengatakan telah mulai menyelidiki iklan-iklan yang disiarkan oleh sejumlah stasiun televisi swasta dalam beberapa minggu terakhir.
Pemerintah Amerika menghendaki Afghanistan segera menandatangani perjanjian keamanan itu, tapi Presiden Hamid Karzai belum melakukannya. Karzai mengatakan perjanjian itu harus ditanda-tangani oleh pemenang pemilihan presiden yang akan diadakan bulan April mendatang. Perjanjian itu akan menentukan jumlah dan peran tentara Amerika yang akan tetap berada di negara itu setelah akhir tahun ini.
Pemerintah Afghanistan menuduh sejumlah media menyalah-artikan tuntutan dewan agung atau Loya Jirga yang menyetujui rancangan perjanjian itu dan minta presiden Karzai supaya menanda-tanganinya.
Kepala bagian media dan informasi pemerintah, Sefatullah Safi mengatakan kepada VOA bahwa rakyat perlu tahu siapa yang mendorong keras penanda-tanganan perjanjian itu. Katanya, kendati adanya kebebasan menyatakan pendapat, iklan-iklan komersial yang mengandung isu-isu peka dan harus diketahui dari mana sumber dananya, supaya rakyat Afghanistan tahu siapa yang mendorong pesan itu.
Kepala asosiasi wartawan independen Afghanistan sepakat bahwa iklan-iklan televisi tentang isu politik harus dijelaskan sumber pendanaannya.
Kantor Kejaksaan Agung Afghanistan mengatakan telah mulai menyelidiki iklan-iklan yang disiarkan oleh sejumlah stasiun televisi swasta dalam beberapa minggu terakhir.
Pemerintah Amerika menghendaki Afghanistan segera menandatangani perjanjian keamanan itu, tapi Presiden Hamid Karzai belum melakukannya. Karzai mengatakan perjanjian itu harus ditanda-tangani oleh pemenang pemilihan presiden yang akan diadakan bulan April mendatang. Perjanjian itu akan menentukan jumlah dan peran tentara Amerika yang akan tetap berada di negara itu setelah akhir tahun ini.
Pemerintah Afghanistan menuduh sejumlah media menyalah-artikan tuntutan dewan agung atau Loya Jirga yang menyetujui rancangan perjanjian itu dan minta presiden Karzai supaya menanda-tanganinya.
Kepala bagian media dan informasi pemerintah, Sefatullah Safi mengatakan kepada VOA bahwa rakyat perlu tahu siapa yang mendorong keras penanda-tanganan perjanjian itu. Katanya, kendati adanya kebebasan menyatakan pendapat, iklan-iklan komersial yang mengandung isu-isu peka dan harus diketahui dari mana sumber dananya, supaya rakyat Afghanistan tahu siapa yang mendorong pesan itu.
Kepala asosiasi wartawan independen Afghanistan sepakat bahwa iklan-iklan televisi tentang isu politik harus dijelaskan sumber pendanaannya.