Tautan-tautan Akses

Irak: Ledakan Pangkalan Militer karena Amunisi yang Disimpan


Gambar yang diambil dari video UGC yang diposting pada tanggal 20 April 2024 ini menunjukkan kerusakan akibat ledakan di pangkalan militer Irak di provinsi tengah Babilonia yang menampung koalisi kelompok bersenjata pro-Iran. (UGC/AFP)
Gambar yang diambil dari video UGC yang diposting pada tanggal 20 April 2024 ini menunjukkan kerusakan akibat ledakan di pangkalan militer Irak di provinsi tengah Babilonia yang menampung koalisi kelompok bersenjata pro-Iran. (UGC/AFP)

Sebuah ledakan yang terjadi pekan lalu di salah satu pangkalan militer di Irak, disebabkan oleh amunisi yang disimpan di lokasi tersebut. Pangkalan militer ini sendiri menampung mantan anggota pasukan paramiliter pro-Iran. Kesimpulan itu disampaikan sebuah komite penyelidikan pada Selasa (23/4), yang mengesampingkan serangan udara sebagai dugaan penyebab ledakan itu.

Ledakan yang terjadi sepanjang malam mulai Jumat hingga Sabtu pekan lalu di pangkalan Kalsu di provinsi Babilonia, menewaskan satu orang dan melukai delapan lainnya.

Para pejabat sebelumnya menyebut sebuah “serangan bom udara”, tetapi pihak berwenang kini mengesampingkan kemungkinan serangan drone atau serangan udara lain.

Pangkalan ini menjadi “barak dan depo senjata” milik tentara Irak, kementerian dalam negeri dan Pasukan Mobilisasi Populer, atau Hashed al-Shaabi, kata komite itu dalam sebuah pernyataan.

“Ledakan itu menciptakan kawah yang besar dan bentuknya tidak beraturan di lokasi insiden tersebut, yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan barang-barang, rudal dan bahan peledak,” tambah laporan itu.

Gambar yang diambil dari video UGC yang diposting pada tanggal 20 April 2024 ini menunjukkan kerusakan akibat ledakan di pangkalan militer Irak di provinsi tengah Babilonia yang menampung koalisi kelompok bersenjata pro-Iran. ( UGC / AFP)
Gambar yang diambil dari video UGC yang diposting pada tanggal 20 April 2024 ini menunjukkan kerusakan akibat ledakan di pangkalan militer Irak di provinsi tengah Babilonia yang menampung koalisi kelompok bersenjata pro-Iran. ( UGC / AFP)

Komite tersebut, yang melakukan analisis terhadap tanah dan material di lokasi, menambahkan bahwa “ukuran kawah tersebut mengonfirmasi ada ledakan yang sangat kuat dari senjata dan material ledak berdaya tinggi yang berada di lokasi”.

Analisis ini memungkinkan para penyelidik untuk mengidentifikasi adanya “tiga material yang digunakan dalam pembuatan bahan peledak dan rudal, yaitu TNT, amonium nitrat dan dibutil ftalat”.

Komite ini mengatakan bahwa intensitas ledakan dan ukuran berbagai senjata yang terlempar ke udara oleh ledakan itu “tidak dapat disebabkan oleh satu atau beberapa rudal udara dalam kondisi apapun”.

Para penyelidik juga merujuk pada laporan-laporan oleh komando angkatan udara Irak, yang menyatakan bahwa tidak ada pesawat tempur atau drone yang terbang di provinsi tersebut, pada saat ledakan itu terjadi.

CENTCOM, komando militer AS di kawasan tersebut, membantah keterlibatan apapun dalam ledakan tersebut.

Ketika ditanya oleh AFP, militer Israel menolak untuk berkomentar.

Hashed al-Shaabi adalah bagian tidak terpisakan dari pasukan keamanan Irak yang beroperasi di bawah otoritas perdana menteri.

Tetapi pasukan ini terdiri dari berbagai faksi bersenjata, sebagian dalam beberapa bulan terakhir melakukan puluhan serangan di wilayah Irak dan Suriah terhadap pasukan AS yang dikerahkan sebagai bagian dari koalisi internasional antijihadis. [ns/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG