Tautan-tautan Akses

Ikut Pameran di Malaysia, Pemasok Senjata ke Israel Diprotes


Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter dalam sebuah upacara di Fort Worth, Texas. Sejumlah orang berkumpul di Kuala Lumpur pada 7 Mei mendesak pemerintah agar mengusir “para penjual senjata pembunuh” yang memasok senjata ke Israel, dari sebuah pameran pertahanan.(Foto: AP)
Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter dalam sebuah upacara di Fort Worth, Texas. Sejumlah orang berkumpul di Kuala Lumpur pada 7 Mei mendesak pemerintah agar mengusir “para penjual senjata pembunuh” yang memasok senjata ke Israel, dari sebuah pameran pertahanan.(Foto: AP)

Sejumlah orang berkumpul di Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, pada Selasa (7/5) mendesak pemerintah agar mengusir “para penjual senjata pembunuh” yang memasok senjata ke Israel dari sebuah pameran pertahanan yang digelar pada pekan ini.

Namun, pemerintah Malaysia pada Selasa mengatakan mereka tidak ikut campur dalam transaksi bisnis perusahaan global mana pun.

Lebih dari 1.300 perusahaan dari 60 negara berpartisipasi dalam pameran Defense Services Asia dan National Security Asia, yang berlangsung bersamaan, yang dimulai pada Senin, di Kuala Lumpur.

Acara ini diselenggarakan bersama oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri Malaysia.

Jet tempur Lockheed Martin F-35 pada Berlin Air Show di Schoenefeld dekat Berlin, Jerman timur, 22 Juni 2022. (Foto: AFP)
Jet tempur Lockheed Martin F-35 pada Berlin Air Show di Schoenefeld dekat Berlin, Jerman timur, 22 Juni 2022. (Foto: AFP)

Koalisi Solidarity for Palestinian mengadakan rapat umum singkat pada Selasa di luar pusat pameran, untuk memprotes kehadiran produsen senjata AS Lockheed Martin, produsen rudal Eropa MBDA dan perusahaan-perusahaan lain yang menyediakan senjata untuk Israel selama perang yang tengah berlangsung dengan Hamas.

Tian Chua, aktivis yang ikut berunjuk rasa, mengatakan, “Kami mendesak pemerintah Malaysia untuk mengambil sikap tegas dan konsisten, tidak mengizinkan para penjual senjata ini hadir dan mempromosikan ideologi mereka yang suka berperang.”

Para pengunjuk rasa mengatakan kehadiran perusahaan-perusahaan itu tidak konsisten dengan dukungan kuat Malaysia terhadap perjuangan Palestina dan tidak sensitif terhadap banyak warga Malaysia yang menentang konflik yang tengah berlangsung dan telah menewaskan lebih dari 34.500 orang Palestina itu.

Para pejabat telah mengatakan bahwa pameran tersebut memberi ruang bagi para pemain dalam industri itu untuk memamerkan teknologi pertahanan terbaru, dan membantu negara-negara lain meningkatkan kesiapan pertahanan mereka.

Banyak negara Islam yang berpartisipasi, termasuk di antaranya Turki, Indonesia, Uni Emirat Arab, Iran dan Pakistan, serta para pemain di bidang pertahanan Asia, kata para pejabat. [uh/ns]

Forum

XS
SM
MD
LG