Tautan-tautan Akses

Harga-harga Naik Tajam, Masjid dan Badan Amal di Irak Sediakan Buka Puasa Gratis


FILE - Umat ​​Muslim berkumpul untuk berbuka puasa pada hari pertama Ramadan di masjid Sheikh Abdul Qadir Gilani di Bagdad, Irak, Senin, 11 Maret 2024.(AP/Hadi Mizban)
FILE - Umat ​​Muslim berkumpul untuk berbuka puasa pada hari pertama Ramadan di masjid Sheikh Abdul Qadir Gilani di Bagdad, Irak, Senin, 11 Maret 2024.(AP/Hadi Mizban)

Kesibukan tampak terlihat di pasar Shorja, salah satu pasar terbesar dan paling populer di kalangan warga Baghdad. Kenaikan harga barang-barang menjadi salah satu tantangan yang dihadapi warga Irak tahun ini saat Ramadan. 

Pasar Shorja, salah satu pasar grosir terbesar di ibu kota Irak, Baghdad, ramai dengan pembeli yang memborong bahan makanan dan berbagai dekorasi Ramadan.

Mereka membeli berbagai bahan makanan yang mereka butuhkan saat berpuasa. Namun tidak semua warga Irak dapat membeli semua yang mereka butuhkan tahun ini. Kebanyakan dari mereka mengalami kesulitan karena krisis mata uang yang sedang terjadi di negara tersebut, yang melemahkan daya beli mereka.

Nilai tukar resmi 1 dolar Amerika adalah 1.320 dinar sementara nilai tukar di pasar gelap adalah 1.550 dinar.

Lentera tradisional yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai "Fanous Ramadan" dipajang untuk dijual di pasar Shorja di pusat Bagdad, 7 Maret 2024, menyambut bulan suci Ramadan. (AHMAD AL-RUBAYE / AFP)
Lentera tradisional yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai "Fanous Ramadan" dipajang untuk dijual di pasar Shorja di pusat Bagdad, 7 Maret 2024, menyambut bulan suci Ramadan. (AHMAD AL-RUBAYE / AFP)

Khalid Jamal, seorang warga mengatakan, "Ramadan tahun ini berbeda daripada tahun lalu, karena ada kenaikan harga yang tajam tahun ini. Perbedaan nilai tukar resmi dinar dengan nilai tukar pasar memberi dampak besar. Satu keluarga yang sebelumnya mampu membeli sekitar 20 atau 15 item kini hanya bisa membeli lima atau enam item."

Sementara bulan Ramadan memberi keuntungan besar di Timur Tengah dan Asia Selatan, para kritikus mengatakan bulan suci ini semakin dikomersialkan.

Harga-harga Naik Tajam, Masjid dan Badan Amal di Irak Sediakan Buka Puasa Gratis
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:24 0:00

Muslim berbuka puasa secara tradisional seperti yang dilakukan Nabi Muhammad sekitar 1.400 tahun lalu dengan seteguk air dan beberapa butir kurma. Usai salat magrib, seperti di banyak tempat lainnya, warga Irak berkumpul bersama keluarga dan teman untuk makan (iftar) bersama.

Bagi sebagian warga Irak, Ramadan tahun ini dibayangi penderitaan warga Palestina akibat perang Israel di Jalur Gaza.

Omer Abdul Lateef, seorang warga Irak, mengatakan, "Hari ini saya datang bersama keluarga saya untuk membeli keperluan bahan makanan pokok untuk berpuasa di bulan Ramadan. Insya Allah, ini akan menjadi bulan yang penuh dengan rahmat dan berkah bagi semua warga, juga untuk saudara kami yang berada di Palestina, yang sedang mengalami keadaan yang sulit."

Konsumen dan kendaraan berkumpul di pasar Shorja di pusat kota Baghdad, 7 Maret 2024, saat jamaah Muslim Irak bersiap menyambut bulan suci Ramadan. (AHMAD AL-RUBAYE / AFP)
Konsumen dan kendaraan berkumpul di pasar Shorja di pusat kota Baghdad, 7 Maret 2024, saat jamaah Muslim Irak bersiap menyambut bulan suci Ramadan. (AHMAD AL-RUBAYE / AFP)

Lebih dari 1,8 miliar umat Islam atau sekitar seperempat jumlah penduduk dunia diperkirakan menjalankan puasa. Ibadah sebulan penuh ini dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengingatkan umat akan orang-orang yang menderita.

Masjid-masjid dan badan-badan amal menyediakan jamuan makan gratis di luar ruangan setiap hari selama bulan Ramadan bagi mereka yang kurang mampu dan juga mendistribusikan makanan bagi mereka yang membutuhkannya.

Saad Hashim, seorang pengurus masjid Sheikh Abdul-Qadir al-Gilani, mengatakan, "Kami menyiapkan keranjang-keranjang yang diisi bahan makanan untuk disalurkan bagi keluarga-keluarga yang rentan, kurang mampu dan miskin." [lj/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG