Tautan-tautan Akses

Hak Imunitas Trump Dibahas di Mahkamah Agung AS


Mantan Presiden AS Donald Trump duduk di ruang sidang dengan tim kuasa hukumnya di Pengadilan Pidana Manhattan di New York pada 25 April 2024. (Foto: Mark Peterson/Pool via Reuters)
Mantan Presiden AS Donald Trump duduk di ruang sidang dengan tim kuasa hukumnya di Pengadilan Pidana Manhattan di New York pada 25 April 2024. (Foto: Mark Peterson/Pool via Reuters)

Hari ketiga kesaksian para saksi dalam persidangan uang tutup mulut Donald Trump berakhir pada Kamis (25/4) setelah pengacara Trump mendapat kesempatan pertama untuk menanyai seorang saksi di persidangan.

Sidang dilanjutkan pada waktu yang hampir bersamaan ketika Mahkamah Agung AS di Washington mendengarkan argumen mengenai apakah Trump harus kebal dari tuntutan atas tindakan yang diambilnya selama menjadi presiden.

Pada persidangan di Manhattan, New York, penerbit tabloid David Pecker menjadi saksi setelah sebelumnya memberikan kesaksian tentang persahabatan lamanya dengan mantan presiden tersebut dan janji yang dia buat untuk menjadi “mata dan telinga” kampanye presiden Trump pada 2016.

Kesaksian itu bertujuan memperkuat premis jaksa bahwa Trump berusaha mempengaruhi pemilu 2016 secara ilegal melalui strategi “tangkap dan bunuh” untuk membeli dan kemudian menyebarkan berita-berita negatif.

Kunci dari premis tersebut adalah apa yang disebut pembayaran uang tutup mulut yang dibayarkan kepada bintang film porno Stormy Daniels dan mantan model Playboy, Karen McDougal, serta seorang penjaga pintu.

Menurut jaksa, Trump mengaburkan sifat sebenarnya dari pembayaran tersebut dan secara salah mencatatnya sebagai biaya hukum. Dia mengaku tidak bersalah atas 34 tuduhan kejahatan pemalsuan catatan bisnis.

Persidangan tersebut merupakan persidangan pidana pertama terhadap mantan presiden AS dan yang pertama dari empat tuntutan terhadap Trump yang sampai ke pengadilan. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG