Tautan-tautan Akses

Filipina: Tiga Tentara Cedera akibat Serangan Meriam Air China


Sebuah kapal penjaga pantai China bermanuver di samping kapal penjaga pantai Filipina BRP Cabra saat mereka mendekati Second Thomas Shoal di Laut China Selatan yang disengketakan, 10 November 2023. (Foto: AP)
Sebuah kapal penjaga pantai China bermanuver di samping kapal penjaga pantai Filipina BRP Cabra saat mereka mendekati Second Thomas Shoal di Laut China Selatan yang disengketakan, 10 November 2023. (Foto: AP)

Penasihat keamanan nasional Filipina, Minggu (24/3), mengatakan tiga prajuritnya cedera akibat serangan meriam air yang dilakukan Penjaga Pantai China. Pasukan China menyerang kapal pasokan Filipina ketika sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan pasukan dan perbekalan ke kapal angkatan laut Filipina yang berada di Second Thomas Shoal, Laut China Selatan pada Sabtu (23/3).

Pemerintah Filipina mengatakan kapal Unaizah May 4 rusak berat akibat konfrontasi tersebut.

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, mengabaikan klaim negara-negara lain, termasuk Filipina, dan keputusan internasional bahwa pernyataan China tidak memiliki dasar hukum.

Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ano mengatakan tiga personel angkatan laut yang berada di kapal tersebut terluka dalam insiden itu.

Salah satu pulau di Kepulauan Spratly di Laut China Selatan yang dipersengketakan China dan Filipina. (Foto: AP)
Salah satu pulau di Kepulauan Spratly di Laut China Selatan yang dipersengketakan China dan Filipina. (Foto: AP)

Mereka tidak menjelaskan secara detil mengenai cedera itu, meskipun pihak militer mengatakan para personel tersebut dirawat di kapal pengawal penjaga pantai.

Empat awak kapal terluka akibat pecahan kaca dalam serangan meriam air Penjaga Pantai China sebelumnya terhadap kapal yang sama pada 5 Maret.

“Ini hanyalah operasi rotasi dan pasokan atau penyediaan biasa, tetapi lihatlah bagaimana reaksi China,” kata Ano kepada wartawan, menurut transkrip wawancara yang dibagikan kepada AFP.

Amerika Serikat (AS), yang memiliki perjanjian pertahanan dengan Manila, mengecam serangan tersebut.

“Tindakan (China) mengganggu stabilitas kawasan dan mengabaikan hukum internasional,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pernyataan, menegaskan kembali komitmen perjanjian pertahanan bersama Washington terhadap Manila.

Penjaga Pantai China membela tindakannya, dan menggambarkannya sebagai “peraturan, intersepsi, dan pengusiran yang sah” terhadap kapal asing yang “mencoba menyusup secara paksa” ke perairan China.

Ano mengatakan kapal yang rusak tersebut kembali ke provinsi barat Palawan setelah awak kapal berhasil menghidupkan kembali mesinnya.

"Kami tidak akan tergoyahkan. Kami tidak akan terintimidasi," katanya, seraya berjanji Filipina akan terus memasok garnisun di Second Thomas Shoal. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG