Tautan-tautan Akses

Festival Jalanan Indonesia Ubah Big Apple Jadi Spice Islands


Jalan East 68th di kota New York ditutup dan dipenuhi tenda-tenda vendor yang berpartisipasi dalam Indonesia Street Festival. (Foto courtesy: KJRI New York)
Jalan East 68th di kota New York ditutup dan dipenuhi tenda-tenda vendor yang berpartisipasi dalam Indonesia Street Festival. (Foto courtesy: KJRI New York)

Ruas jalan East 68th Street di kota New York yang biasanya dipadati kendaraan pribadi, taksi kuning khas NYC dan pejalan kaki, tampak berbeda, Sabtu (08/26). Suasana kampung halaman Indonesia seakan berada di antara gedung-gedung pencakar langit dan hiruk pikuk kota yang sering dijuluki Big Apple tersebut.

Ribuan orang memadati Indonesian Street Festival, festival jalanan yang diadakan setiap tahun untuk mempromosikan Indonesia di kota New York.

Festival ini diselenggarakan oleh Kantor Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) New York bekerjasama dengan berbagai institusi dan komunitas Indonesia di New York.

“Kami ingin menghadirkan Indonesia karena selama ini Indonesia hanya dikenal sebagai Bali. Kita ingin menghadirkan daerah lain yaitu Maluku atau Indonesia timur,” ujar Konsul Jenderal RI untuk New York Abdulkadir Jailani.

Dan salah satu cara yang dilakukannya adalah memperkenalkan kekayaan rempah Indonesia dan mempromosikan kuliner otentik Indonesia melalui pendekatan sejarah dan budaya.

Indonesian Street Festival di New York
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:59 0:00

Bertemakan “The Spice Islands”, festival ini menggunakan dekorasi dan set panggung bak kapal layar megah yang menggambarkan sejarah pertukaran pulau Run di Maluku, yang merupakan pusat rempah dunia pada abad ke-17, dengan pulau Manhattan di New York oleh Inggris dan Belanda.

Puluhan tenda menawarkan berbagai makanan khas Indonesia. Ada sate ayam, mie tek tek, nasi campur, hingga es cendol. Tidak ketinggalan gado-gado, makanan sehat pengganti salad. Sambil makan dan minum para pengunjung menikmati hiburan tarian tradisional dan musik Indonesia yang ditampilkan di panggung.

Vinny, seorang warga New York, mengaku sangat menikmati acara ini, “Menurut saya acara ini asyik sekali. Banyak pengunjungnya, makanannya enak-anak, dan cuacanya juga cerah.”

Keragaman produk khas tanah air juga mengundang daya tarik dan rasa penasaran bagi banyak warga asing. Sebagian di antara mereka mencoba pakaian batik. Sebagian lainnya memborong barang-barang kerajinan.

Bagi para pengrajin Indonesia, momen ini dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk-produk kreatif mereka. Seperti Pheren Soepadhi, Diaspora Indonesia di Los Angeles, yang menjual aksesoris buatannya yang diberi label ‘Pheren Couture.’ Sementara Dita W. Yolashasanti yang bermukim di New York, menawarkan syal-syal bermotif unik.

Artis Glenn Fredly tampil di panggung utama Indonesia Street Festival di kota New York. (Foto courtesy: KJRI New York)
Artis Glenn Fredly tampil di panggung utama Indonesia Street Festival di kota New York. (Foto courtesy: KJRI New York)

Festival sehari penuh itu lantas ditutup dengan penampilan dari musisi Glenn Fredly yang membawakan beberapa lagu yang pernah dipopulerkannya, termasuk Terpesona, You Are My Everything dan Rame-rame.

“Ini acara yang sangat seru sekali, acara yang sangat menyenangkan karena semua kegiatan dari Indonesian Street Festival ini merupakan event yang mempertemukan kebudayaan dan kuliner,” ujar Glenn.

Festival Jalanan Indonesia ketiga kali ini juga diselenggarakan untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-72. [op/nr]

XS
SM
MD
LG