Tautan-tautan Akses

Eropa Berusaha Keras Kurangi Banjir Migran


Seorang anak dari kaum migran beristirahat dari kamp migran yang dibangun seadanya, hanya terpaut beberapa meter dari perbatasan antara Serbia dan Hungaria (25/8). Horgos, Serbia. (foto: AP Photo/Darko Vojinovic)
Seorang anak dari kaum migran beristirahat dari kamp migran yang dibangun seadanya, hanya terpaut beberapa meter dari perbatasan antara Serbia dan Hungaria (25/8). Horgos, Serbia. (foto: AP Photo/Darko Vojinovic)

Belajar dari kehadiran lebih satu juta orang migran yang datang dengan menyebrangi Laut Tengah tahun lalu, negara-negara Eropa semakin memperketat pengawasan perbatasannya.

Setelah menghadapi banjir lebih dari satu juta orang migran yang datang dengan menyeberangi Laut Tengah tahun lalu, negara-negara Eropa memperketat pengawasan perbatasan, melakukan patroli angkatan laut untuk menghentikan penyelundup manusia, merundingkan persetujuan dengan Turki untuk membatasi jumlah yang menyebrang, menutup rute Balkan yang digunakan oleh ratusan ribu orang, dan berusaha memperlancar deportasi pencari suaka yang ditolak.

Namun, banyak masalah masih tetap ada.

Negara-negara Eropa terus berselisih mengenai apakah, dan bagaimana membagi migran di antara mereka dan masalah pertama yang mendorong pengungsi datang ke Eropa – seperti perang yang tidak henti-hentinya di Suriah – tetap tidak terselesaikan.

Dalam keseluruhan, 2.901 orang meninggal atau hilang ketika menyeberangi Laut Tengah dalam 6 bulan pertama tahun 2016, sebagian besar di rute tengah menuju Italia – peningkatan 37 persen dari paruh pertama tahun lalu, menurut Organisasi Migrasi Internasional. [gp]

XS
SM
MD
LG