Tautan-tautan Akses

Erdogan: Putin Bersedia Mengakhiri Perang Sesegera Mungkin


Presiden Rusia Putin dan Presiden Turki bertemu di Samarkand
Presiden Rusia Putin dan Presiden Turki bertemu di Samarkand

Reuters – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang membahas perang di Ukraina dalam sebuah wawancara yang direkam pada hari Minggu (18/9) mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin “bersedia mengakhiri [perang] ini sesegera mungkin.

Erdogan berbicara kepada PBS NewsHour untuk memabahas sejumlah isu terkini sebelum menghadiri sidang Majelis Umum PBB yang ke-77 di New York.

“Di Uzbekistan saya bertemu dengan Presiden Putin dan kami mendiskusikan banyak hal dengannya, dan ia benar-benar menunjukkan kepada saya bahwa ia bersedia mengakhiri [perang] ini sesegera mungkin. Itu kesan yang saya dapat, karena keadaan saat ini cukup bermasalah,” ujarnya.

Erdogan mengatakan bahwa “tidak ada invasi yang dapat dibenarkan. Tindakan invasi tidak bisa dibenarkan.” Ia menambahkan bahwa ia telah meminta Putin mengembalikan wilayah yang dikuasainya kepada “pemilik yang sah.”

“Ketika kita berbicara tentang kesepakatan resiprokal, inilah yang kami maksud. Apabila perdamaian akan dibangun di Ukraina, tentu saja pengembalian wilayah yang diinvasi akan menjadi sangat penting. Inilah yang diharapkan. Inilah yang diinginkan. Putin telah mengambil langkah-langkah tertentu. Kami sudah mengambil langkah-langkah tertentu. Tanah yang diinvasi akan dikembalikan ke Ukraina,” tambahnya.

Turki telah menjaga hubungan hangat dengan Rusia daripada negara-negara Uni Eropa lainnya.

Dalam wawancara yang sama, Erdogan juga menyinggung soal Swedia dan menyebut negara itu sebagai “tempat lahirnya terorisme.”

Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO sebagai tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Akan tetapi, Turki – anggota NATO – menentang hal itu karena menuduh Swedia memberlakukan embargo senjata terhadap Ankara dan mendukung kelompok-kelompok yang dianggap teroris.

Turki mencabut hak vetonya selama pertemuan puncak NATO Juni lalu dengan imbalan berupa kemajuan nyata terkait isu yang diangkatnya. Akan tetapi sejak saat itu Ankara menyebut negara-negara Nordik itu belum mengambil langkah-langkah yang diharapkannya. [rd/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG