Tautan-tautan Akses

Dalam Pidato kepada Rakyat AS, Trump Redakan Ketegangan dengan Iran


Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato kenegaraan dari Gedung Putih,Washington, D.C., 8 Januari 2020.
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato kenegaraan dari Gedung Putih,Washington, D.C., 8 Januari 2020.

Presiden Amerika Donald J. Trump berbicara kepada rakyat Amerika Rabu (8/1/20), setelah Iran menembakkan belasan rudal balistik ke dua pangkalan udara Irak yang menampung pasukan Amerika. Presiden Trump bertekad akan memberlakukan lebih banyak sanksi ekonomi dan menyerukan agar NATO memainkan peran lebih besar di Timur Tengah dalam pernyataan yang secara luas dipandang sebagai upaya untuk mengurangi ketegangan setelah serangan udara Amerika menewaskan seorang jenderal senior Iran.

Dalam Pidato kepada Rakyat AS, Trump Redakan Ketegangan dengan Iran
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:00 0:00

Dalam pidatonya di Gedung Putih, Presiden Amerika Donald Trump menyepelekan serangan rudal Iran terhadap dua pangkalan udara yang menampung pasukan Amerika di Irak.

“Rakyat Amerika harus sangat berterima kasih dan bahagia. Tidak ada orang Amerika yang terluka dalam serangan semalam oleh rezim Iran,” kata Donald Trump.

Dalam langkah yang tampaknya untuk meredakan eskalasi, Trump mengumumkan tidak akan ada pembalasan militer, tetapi hanya akan diberlakukan sanksi baru terhadap Teheran. Dia menyerukan agar negara-negara Barat meninggalkan kesepakatan nuklir Iran dan bekerja menuju kesepakan yang baru.

“Kesepakatan dengan Iran, yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan damai. Kita juga harus membuat kesepakatan yang memungkinkan Iran untuk berkembang dan makmur dan mengambil manfaat dari potensinya yang sangat besar yang belum dimanfaatkan,” jelas Trump.

Melalui Twitter setelah serangan itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan serangan itu adalah “tindakan proporsional dalam pertahanan diri” dan bahwa Iran tidak menginginkan perang.

Karena marah dengan pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad pekan lalu, parlemen Irak mengadakan pemungutan suara yang hasilnya mengusir 5.200 tentara Amerika dari negara itu. Trump telah memperingatkan bahwa dia akan menjatuhkan sanksi jika Amerika tidak bisa meninggalkan Irak dengan “cara yang sangat ramah.”

Dalam sebuah cuitan di Twitter, Presiden Hassan Rouhani mengatakan bahwa “jawaban akhir” Iran atas pembunuhan tokoh paling kuat kedua negaranya “adalah dengan mengusir semua pasukan Amerika keluar dari kawasan Timur Tengah.”

Rudal Iran yang menghantam dua pangkalan udara Irak tidak menimbulkan korban, yang menurut para pejabat Pentagon mungkin telah disengaja untuk menghindari meningkatnya ketegangan, dan mungkin telah memberikan ruang bagi Trump untuk melakukan de-eskalasi atau peredaan ketegangan.

“Kepada rakyat dan para pemimpin Iran, kami ingin Anda memiliki masa depan, dan masa depan yang hebat, yang layak Anda dapatkan, kemakmuran di dalam negeri dan harmoni dengan bangsa-bangsa di dunia. Amerika Serikat siap merangkul perdamaian dengan semua negara yang menginginkannya, jelas Presiden Trump.

Demikian Presiden Donald Trump dalam pidatonya kepada rakyat Amerika. [lt/ab]

XS
SM
MD
LG