China mengatakan penahanan terhadap para pengritik pemerintah “sah” menjelang peringatan 25 tahun penumpasan di Lapangan Tiananmen, Selasa (3/6).
Puluhan aktivis telah ditahan atau dikenakan tahanan rumah menjelang 3-4 Juni, yang merupakan peringatan kekerasan berdarah oleh pemerintah terhadap demonstran pro-demokrasi.
Ketika ditanya mengapa pemerintah menahan para disiden, juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei hari Selasa mengatakan pemerintah bertindak sesuai hukum yang berlaku.
Telah menjadi tradisi tahunan bagi Beijing untuk menangkapi para aktivis menjelang ulang-tahun yang peka itu, tetapi tindakan pemerintah tahun ini semakin keras dari biasanya.
Orang terakhir yang ditahan adalah pelukis Australia kelahiran China Guo Jian, yang ditangkap oleh polisi Minggu malam, tidak lama setelah harian Financial Times memuat wawancara dengannya.
China tidak mengizinkan diskusi terbuka mengenai insiden Lapangan Tiananmen tahun 1989, dimana ratusan, kemungkinan bahkan ribuan demonstran tewas oleh tentara China
Puluhan aktivis telah ditahan atau dikenakan tahanan rumah menjelang 3-4 Juni, yang merupakan peringatan kekerasan berdarah oleh pemerintah terhadap demonstran pro-demokrasi.
Ketika ditanya mengapa pemerintah menahan para disiden, juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei hari Selasa mengatakan pemerintah bertindak sesuai hukum yang berlaku.
Telah menjadi tradisi tahunan bagi Beijing untuk menangkapi para aktivis menjelang ulang-tahun yang peka itu, tetapi tindakan pemerintah tahun ini semakin keras dari biasanya.
Orang terakhir yang ditahan adalah pelukis Australia kelahiran China Guo Jian, yang ditangkap oleh polisi Minggu malam, tidak lama setelah harian Financial Times memuat wawancara dengannya.
China tidak mengizinkan diskusi terbuka mengenai insiden Lapangan Tiananmen tahun 1989, dimana ratusan, kemungkinan bahkan ribuan demonstran tewas oleh tentara China
