Tautan-tautan Akses

China Bakal Hadapi Konsekuensi “Hilangnya” Janda Pemenang Nobel


Para pengunjuk rasa mengusung poster untuk mendukung Liu Xia (VOA/Wai Wan Tong)
Para pengunjuk rasa mengusung poster untuk mendukung Liu Xia (VOA/Wai Wan Tong)

China akan menghadapi konsekuensinya kalau China meneruskan “penghilangan paksa” Liu Xia, janda pemenang Nobel perdamaian Liu Xiaobo, karena Kongres Amerika kemungkinan akan segera memungut suara mengenai rancangan untuk mengubah nama sebuah daerah di hadapan Kedutaan China di Washington dengan nama baru “Liu Xiaobo Plaza,” menurut pengacanya yang berbasis di Amerika.

Ini akan mempermalukan pemerintah China di depan umum dan mendorong pemerintah negara-negara lain mengikutinya untuk menghormati aktivis pro-demokrasi paling terkenal China kalau rancangan undang-undang itu, yang telah diloloskan Senat dengan suara bulat bulan Februari lalu, mendapat persetujuan Kongres bulan depan setelah adanya tanda-tanda bahwa Presiden tidak bermaksud memvetonya, kata Jared Genser, yang mewakili suami-isteri Liu, kepada VOA.

“Saya berharap pemerintah China memperhatikan bahwa pemerintahan Trump sebegitu jauh tidak mau secara terbuka mengancam akan memveto rancangan itu. Dan itu sudah merupakan tanda yang jelas bagi pemerintah China bahwa pemerintahan Trump tidak senang atas menghilangnya Liu Xia,” kata pengacara itu mengutarakan keyakinannya pada pemerintahan Amerika yang sekarang untuk bersikap lebih ketat terhadap China.

Pengacara itu menyatakan lagi bahwa para pejabat tinggi pemerintahan Trump sangat memberi perhatian kepada kasus Liu. [gp]

XS
SM
MD
LG