Tautan-tautan Akses

Biden Bertemu dengan Lima Pemimpin Asia Tengah di sela Sidang Majelis Umum PBB


Presiden AS Joe Biden (tengah) bertemu dengan pemimpin negara-negara Asia Tengah di sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, pada 19 September 2023. (Foto: AP/Susan Walsh)
Presiden AS Joe Biden (tengah) bertemu dengan pemimpin negara-negara Asia Tengah di sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, pada 19 September 2023. (Foto: AP/Susan Walsh)

Presiden Joe Biden mengalihkan perhatian Washington ke Asia Tengah – wilayah yang telah lama diabaikan oleh Barat – dalam upaya memperkuat hubungan dengan wilayah yang terkurung daratan dan berbatasan dengan Rusia dan China itu.

Di sela Sidang Majelis Umum PBB pada Selasa (19/9), Biden bertemu dengan para pemimpin Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan. Negara-negara bekas Uni Soviet itu memiliki hubungan keamanan yang berkelanjutan dengan Rusia dan hubungan ekonomi dan diplomatik yang semakin meningkat dengan China. Kelima negara itu mempunyai arti penting dalam budaya dan sejarah sebagai urat nadi utama Jalur Sutra, jaringan rute perdagangan Eurasia yang menghubungkan Timur dan Barat selama 1.500 tahun.

Biden menggambarkan pertemuan platform diplomatik C5+1 itu – yang diadakan untuk pertama kalinya pada tingkat tersebut – sebagai “momen bersejarah, yang dibangun dari kerja sama erat selama bertahun-tahun.”

“Hari ini, kami meningkatkan kerja sama kami ke level yang lebih tinggi,” kata Biden, seraya menambahkan bahwa upaya tersebut akan mencakup penguatan kerja sama kontraterorisme dan peningkatan pendanaan keamanan AS di kawasan, hubungan bisnis baru dengan sektor swasta AS, dan “potensi dialog mengenai mineral yang sangat penting.”

Tidak satu pun dari lima pemimpin negara Asia Tengah itu berbicara dengan wartawan setelah pertemuan itu.

Sejumlah analis mengatakan perhatian yan diberikan AS itu sudah lama tertunda.

"Tidak pernah ada Presiden AS yang berkunjung ke Asia Tengah," ujar Jennifer Brick Murtazashvili, profesor rekanan di Departemen Pascasarjana Hubungan Internasional dan Publik di University of Pittsburgh, kepada VOA melalui email. "AS tidak pernah menganggap wilayah tersebut serius sebagaimana mestinya." [lt/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG