Tautan-tautan Akses

Eropa Laporkan Dua Lagi Kematian akibat Bakteri E.Coli


Seorang warga Spanyol berbelanja mentimun di pasar El Alquian, kawasan Almeria. Warga di Jerman telah diperingatkan untuk menghindari semua jenis mentimun, daun selada dan tomat mentah untuk menghindari perebakan E.coli.
Seorang warga Spanyol berbelanja mentimun di pasar El Alquian, kawasan Almeria. Warga di Jerman telah diperingatkan untuk menghindari semua jenis mentimun, daun selada dan tomat mentah untuk menghindari perebakan E.coli.

Jerman melaporkan lebih dari 1.100 kasus perebakan EHEC, termasuk 373 orang menderita komplikasi serius akibat infeksi.

Pihak berwenang Eropa telah melaporkan dua lagi kematian akibat bakteri dalam sayuran yang tercemar termasuk korban tewas pertama di luar Jerman.

Pejabat RS di kota Boras, Swedia selatan hari Selasa mengatakan perempuan berusia lima puluhan meninggal akibat infeksi 'Enterohaemorrhagic E.coli', yang disebut juga dengan EHEC. Ia kembali ke Swedia setelah berkunjung ke Jerman beberapa hari sebelumnya.

Pejabat Jerman mengatakan seorang perempuan berusia 87 tahun juga meninggal karena infeksi itu di kota Paderborn, sehingga jumlah yang korban di Jerman sejak penyakit itu merebak awal bulan ini menjadi 15 orang.

Menteri Kesehatan Jerman Daniel Bahr mengatakan jumlah penderita di negara itu tampaknya akan meningkat. Jerman melaporkan lebih dari 1.100 kasus EHEC, termasuk 373 orang menderita komplikasi serius akibat infeksi yang disebut hemolytic uremic syndrome, atau HUS. Sebagian besar kasus kematian terjadi di Jerman utara.

HUS adalah kondisi fatal yang menyerang ginjal, darah dan sistem syaraf pusat. Pemerintah Jerman telah memperingatkan konsumen untuk menghindari semua jenis mentimun, daun selada dan tomat mentah, sambil menyelidiki sumber perebakan E.coli itu.

Pejabat kesehatan Jerman telah mengatakan mentimun dari kawasan Almeria dan Malaga di Spanyol mungkin sumber bakteri itu, sehingga Jerman dan negara-negara Eropa melarang impor hasil pertanian Spanyol. Asosiasi petani Spanyol hari Selasa mengatakan larangan impor itu merugikan industri mereka hampir 290 juta dolar seminggu.

XS
SM
MD
LG