Tautan-tautan Akses

Analis Politik Tanggapi Laporan PBB Tentang Kekerasan di Myanmar


Christopher Sidoti, Marzuki Darusman, dan Radhika Coomarawasmy, anggota Misi Pencari Fakta Internasional Independen untuk Myanmar menghadiri konferensi pers mengenai penerbitan laporan final misi di kantor PBB di Jenewa, Swiss.
Christopher Sidoti, Marzuki Darusman, dan Radhika Coomarawasmy, anggota Misi Pencari Fakta Internasional Independen untuk Myanmar menghadiri konferensi pers mengenai penerbitan laporan final misi di kantor PBB di Jenewa, Swiss.

Seorang analis politik yang berbasis di Yangon mengatakan Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi tidak akan melakukan "hal yang berarti" menanggapi laporan badan HAM PBB yang mengatakan pemimpin militer Myanmar harus diadili karena melakukan genosida terhadap kelompok Muslim Rohingya.

Seperti dilaporkan kantor berita Associated Press, David Mathieson, mantan periset HAM yang sekarang menjadi analis independen di Myanmar, yakin laporan itu kemungkinan akan diabaikan oleh pemerintah Myanmar karena apa yang dikatakannya "mentalitas gelembung" mereka.

Namun Mathieson mengatakan laporan itu menandai "hari yang sangat buruk" bagi militer Myanmar. Setelah laporan itu dirilis, Facebook menutup laman para pemimpin Myanmar.

Facebook, Senin (27/8), mengatakan melarang pimpinan militer Myanmar yang berpengaruh dan 19 individu serta organisasi terkait dari situsnya untuk mencegah penyebaran ujaran kebencian dan salah informasi.

Mathieson mengatakan komandan tertinggi Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, "sangat menyukai halaman Facebooknya."

Para penyelidik yang bekerja untuk badan HAM PBB, Senin, mengambil langkah yang tidak biasa dalam menyebut enam nama di antara orang-orang yang berada di balik kejahatan sistematis yang mematikan terhadap etnis minoritas Rohingya.[my]

XS
SM
MD
LG