Tautan-tautan Akses

Amerika: Rusia Harus Tunjukkan Gencatan Senjata di Suriah Dapat Berjalan


Truk pembawa bantuan yang hancur di Aleppo, Suriah, 20 September 2016 (Aleppo 24 news via AP).
Truk pembawa bantuan yang hancur di Aleppo, Suriah, 20 September 2016 (Aleppo 24 news via AP).

Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Marc Ayrault, yang dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan ISSG hari Selasa ini, mengatakan kesepakatan gencatan senjata Amerika-Rusia “tetap merupakan satu-satunya harapan untuk menyelesaikan konflik.”

Seorang pejabat senior Amerika mengatakan kini terserah pada Rusia untuk menunjukkan bahwa rencana gencatan senjata di Suriah masih bisa berjalan.

Pejabat itu mengatakan pertemuan tingkat tinggi telah direncanakan dengan Rusia “untuk berusaha mengerti apa yang dapat dilakukan.” Konsultasi juga berlangsung dengan para utusan dari 19 negara anggota Kelompok Internasional Pendukung Suriah (ISSG) dan Dewan Keamanan PBB.

Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Marc Ayrault, yang dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan ISSG hari Selasa ini, mengatakan kesepakatan gencatan senjata Amerika-Rusia “tetap merupakan satu-satunya harapan untuk menyelesaikan konflik.”

Gencatan senjata itu dimaksudkan untuk menghentikan pertempuran antara pemerintah Suriah dan pemberontak, membatasi serangan udara Suriah yang pada masa lalu dituduh menewaskan warga sipil, dan untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan. Tetapi seperti perjanjian-perjanjian sebelumnya, kedua pihak saling menuduh pihak lain melakukan pelanggaran dan perjanjian itu sebagian besar gagal setelah seminggu.

Hari Senin, PBB mengatakan konvoi bantuan bersama dengan Bulan Sabit Merah Suriah dibom di barat kota Aleppo, menewaskan dan melukai banyak pekerja kemanusiaan.

Sejauh ini belum jelas pesawat pesawat milik negara mana yang menghantam konvoi itu. Pentagon mengatakan pasukan koalisi pimpinan Amerika tidak terlibat, dan seorang pejabat senior Amerika mengatakan hanya ada dua kemungkinan lain, yakni pasukan Suriah dan Rusia. [lt]

XS
SM
MD
LG