Tautan-tautan Akses

Kontroversi Wal-Mart


Kalau seandainya Wal-Mart, rantai toko eceran terbesar di Amerika, adalah suatu negara, maka Wal-Mart adalah mitra dagang terbesar Cina kedelapan, mengungguli Rusia, Australia dan Kanada. Tahun 2004, Wal-Mart membeli barang-barang dari Cina senilai 18 milyar dolar. Itu hanya satu indikasi yang menunjukkan besarnya jangkauan Wal-Mart, yang merupakan perusahaan eceran terbesar di dunia. Omset global Wal-Mart untuk tahun 2004 adalah 285 milyar dolar. Di seluruh dunia, lebih dari seratus juta orang berbelanja di Wal-Mart setiap pekan.

Wal-Mart yang terus bertambah besar, memiliki lebih dari 3000 toko di Amerika, menjual berbagai macam barang dari ban mobil, pakaian sampai sayuran, komputer dan obat-obatan. Semboyannya adalah ‘Harga rendah setiap hari’. Karena volume penjualan yang sangat besar, Wal-Mart dapat menjual barang-barangnya lebih rendah daripada saingan-saingannya. Tetapi pertumbuhan Wal-Mart yang terus melejit menimbulkan kecaman yang semakin tajam. Itulah yang menjadi fokus sebuah film dokumenter sepanjang 96 menit berjudul “Wall-Mart: Tingginya Biaya Harga Rendah.” Film yang dirilis bulan November itu telah diputar di 7000 rapat Serikat buruh, sekolah-sekolah, kelompok komunitas dan paguyuban-paguyuban lain di Amerika. Biasanya, setelah pemutaran film, dilakukan diskusi.

Tuduhan-tuduhan yang dilontarkan dalam film itu senada dengan tuduhan-tuduhan yang dilancarkan organisasi-organisasi seperti ‘Wal-Mart Watch.’ Pertama, pembukaan toko Wal-Mart membuat bangkrutnya toko-toko kecil setempat, yang telah melayani masyarakat bertahun-tahun. Selain itu, para pengecam mengatakan, gaji pegawai ‘Wal-Mart’ terlalu rendah, dan para pegawai bekerja melebihi waktu yang ditentukan, tanpa mendapat uang lembur. Jelas bahwa Wal-Mart anti Serikat buruh, dan bahkan melarang pegawainya membentuk organisasi untuk melakukan perundingan secara kolektif dengan perusahaan. Serikat buruh Wal-Mart diizinkan di Cina, di mana serikat buruh tidak pernah melawan perusahaan. Ketiga, asuransi kesehatan Wal-Mart terlalu mahal bagi sebagian besar pegawainya. Sebuah memo internal Wal-Mart belum lama ini mengakui bahwa banyak pegawainya harus mengandalkan bantuan pemerintah untuk makanan dan obat-obatan.

Selain itu, perempuan dan warga minoritas mengatakan, mereka mengalami perlakuan diskriminatif. Pada akhir film itu, ditunjukkan wawancara dengan para pekerja Cina yang diperintahkan untuk berbohong, dengan mengatakan bahwa mereka bekerja hanya delapan jam sehari, enam jam seminggu, meskipun sebenarnya mereka dipaksa bekerja sampai 14 jam sehari 7 hari seminggu. Tuduhan-tuduhan seperti itu menumpuk dalam beberapa tahun ini. Wal-Mart juga menghadapi masalah-masalah lain. Harga sahamnya turun 30 persen dalam 5 tahun terakhir. Lebih dari 25 kota menolak pembangunan toko Wal-Mart di komunitas mereka.

Tahun 2002 Wal-Mart mulai membayar perusahaan-perusahaan humas untuk menyebarkan citra Wal-Mart secara positif. Para pelanggan Wal-Mart umumnya berpenghasilan rendah, dan Wal-Mart mengatakan, pihaknya membantu mereka dengan menyediakan barang dagangan bermutu dengan harga rendah. Wal-Mart menyerukan agar para eksekutifnya lebih suportif terhadap komunitas setempat. Wal-Mart telah mengumumkan rencana untuk mempekerjakan orang-orang dari golongan minoritas sebagai pejabat eselon tingkat tinggi Wal-Mart. Sebuah program telah dilaksanakan untuk menggunakan sumber-sumber energi yang efisien dan ramah lingkungan, paling tidak di satu tokonya. Langkah-langkah seperti ini mungkin membantu Wal-Mart meredakan kecaman. Yang jelas, pembeli akan tetap berbondong-bondong ke toko Wal-Mart, karena harganya yang murah dan parkir mobil yang mudah. Sementara itu, perdebatan terus berlangsung, apakah Wal-Mart baik bagi dunia ini. (voa/djoko)

XS
SM
MD
LG