Data PBB untuk Anak-anak(UNICEF) menyatakan lebih dari 210 juta anak-anak di dunia bekerja penuh-waktu.
Dalam laporan yang dikeluarkan kantor cabang UNICEF di Inggris Senin ini, para pejabat menyatakan bahwa kebanyakan anak-anak ini berusia antara lima hingga 15 tahun. Mereka bekerja sebagai budak, buruh tambang, pekerja seks dan tentara.
UNICEF menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan memperkerjakan anak-anak adalah dengan memberantas kemiskinan, dan lembaga itu menghimbau negara negara industri kaya agar meningkatkan jumlah dana bantuan pembangunan mereka untuk negara negara miskin, sebesar 50 milyar dolar.
Angka tertinggi jumlah pekerja anak-anak adalah di Afrika dimana 41 persen anak-anak bekerja penuh-waktu. Laporan itu menyatakan Asia berada pada urutan berikutnya dengan jumlah 21 persen, disusul oleh Amerika Latin dengan jumlah 17 persen.
UNICEF menekankan bahwa tidak seluruhnya dari anak-anak itu menderita resiko buruk akibat pekerjaan mereka, kecuali kalau mereka tidak mendapatkan pendidikan yang layak.