Kelompok tujuh negara industri dilaporkan sepakat akan menghapuskan sampai 100 persen hutang negara-negara yang paling miskin. Kata menteri keuangan Inggris Gordon Brown pada akhir sidang puncak tujuh negara industri di London, penghapusan hutang itu akan diputuskan kasus demi kasus. Inggris juga telah mendesak kelompok G-7 supaya mendukung usul Inggris untuk melipat-duakan bantuan internasional bagi negara berkembang, tapi usul itu ditolak oleh Amerika. Kata wakil menteri keuangan Amerika, rencana itu tidak bisa dijalankan menurut peraturan anggaran Amerika; tapi kata menteri pembangunan internasional Inggris, Inggris akan terus mendorong usul itu lepas dari apakah Amerika ikut atau tidak.
Sebelumnya, para pejabat dari Kelompok 7 negara industri utama yang mengadakan pembicaraan pada hari kedua dan terakhir Sabtu di London telah membahas berbagai masalah, misalnya kebijaksanaan moneter Cina, prospek pertumbuhan ekonomi global dan cara-cara mengikis kemiskinan.
Para menteri keuangan dan bank sentral itu diduga akan berusaha membujuk Cina agar melonggarkan penentuian nilai tukar uangnya - yuan - terhadap dolar. Para pemimpin Cina telah menentang pengambangan nilai tukar uangnya, dengan mengatakan bahwa Cina memerlukan waktu lagi untuk me- reformasi perekonomiannya.
Sementara itu, Kantor berita Prancis mengutip para pejabat Eropa yang mengatakan, G-7 Sabtu ini gagal dalam mencapai persetujuan untuk meningkatkan bantuan pembangunan, karena timbulnya perbedaan pendapat antara Eropa dan AS. Kelompok G--7 terdiri dari Inggris, Canada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan AS.