Pemerintah Filipina dan kaum pemberontak Muslim menyatakan bentrokan yang terjadi baru baru ini tidak akan mengganggu rencana perundingan yang dijadwalkan akan dilaksanakan bulan depan.
Sekurang-kurangnya enam anggota tentara pemerintah dan sejumlah gerilyawan kelompok separatis Front Pembebasan Islam Moro tewas dalam bentrokan hebat yang terjadi dalam waktu dua hari terakhir ini di Filipina selatan.
Pernyataan pemerintah menyebut bentrokan itu sebagai insiden terpisah, sementara juru bicara kaum pemberontak menyatakan kelompok itu tetap berkomitmen untuk mengadakan perundingan perdamaian.
Sebuah tim pengawas gencatan senjata internasional sedang menyelidiki bentrokan itu, yang melanggar perjanjian yang dibuat pada tahun 2002. Pemerintah menyatakan pasukan pemberontak menyerang lebih dulu, sebagai serangan balasan atas pembunuhan pekan lalu terhadap seorang komandan yang bersekutu dengan pasukan pemberontak. Tapi, juru bicara kelompok Front Pembebasan Islam Moro menyatakan serangan itu tidak disetujui oleh kepemimpinan kaum pemberontak itu.