Tautan-tautan Akses

Jenderal Richard Myers Berharap Pemilu Irak Berlangsung Sesuai Jadwal - 2004-12-05


Perwira tertinggi militer AS di Irak mengtakan, dia berharap pemilu di Irak akan berlangsung bulan depan sebagaimana di rencanakan, meskipun timbul kekhawatiran semakin besar mengenai tindak kekerasan terus-menerus oleh kaum pemberontak. Jenderal Richard Myers, ketua gabungan kepala staf AS di Irak mengatakan kepada VOA, para perencana militer AS sudah mengantisipasi adanya tantangan keamanan dalam pekan-pekan menjelang pemilu di Irak 30 Januari. Meskipun Pasukan keamanan Irak belum kompak, namun Jenderal Myers mengatakan dalam wawancara Sabtu kemarin, mereka berusaha keras untuk melakukan langkah keamanan yang perlu untuk mengusir pemberontak. Warga Irak akan memilih majlis nasional baru yang akan menyusun rencana konstitusi baru yang demokratik. Jenderal John Abizaid, komandan pasukan AS di Irak, dikutip mengatakan, pasukan pemerintah Irak akan bertambah banyak dan terus meningkatkan kemampuan miltier mereka, namun memerlukan pelatihan lebih banyak. Associated Press mengatakan, jenderal AS itu mengatakan pada konperensi keamanan regional di Bahrain, Sabtu kemarin, pelatihan di Irak faktor penting bagi Pentagon untuk meningkatkan jumlah pasukan AS di Irak menjadi 150 ribu sebelum pemilu.

Sementara itu, para pejabat militer AS di Irak mengatakan, serangan di sebelah utara Baghdad oleh pemberontak Ahad ini telah menewaskan sedikitnya 20 warga Irak. Menurut para pejabat itu, kawanan bersenjata dalam melepaskan tembakan dari dua kendaraan terhadap bis-bis yang mengangkut warga Irak ke tempat kerja di fasilitas AS di Tikrit, menewaskan 17 orang sipil dan melukai 13 lainnya. Kemudian, ledakan sebuah bom mobil menewaskan sedikitnya 3 warga pengawal nasional Irak, termasuk seorang komandan regional. Serangan bunuh diri itu terjadi dekat kubu pertahanan pemberontak Baiji, sebelah utara Tikrit. Para pejabat militer AS Ahad ini mengatakan, dua tentara AS tewas dan 4 luka-luka Sabtu kemarin di kota Mosul, Irak utara, tempat kaum gerilyawan menyerang konvoi militer.

XS
SM
MD
LG