Tautan-tautan Akses

Presiden Kuchma Menghendaki Pemilu Presiden Baru di Ukraina - 2004-12-03


Presiden Ukraina yang akan segera meletakkan jabatan mengatakan ia lebih menghendaki pemilu yang sama sekali baru untuk menyelesaikan sengketa atas hasil pemilihan Presiden babak kedua pekan lalu. Presiden Leonid Kuchma mengatakan demikian di Kiev setelah kembali dari pembicaraan hari ini di pinggir kota Moskow dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kedua pemimpin membicarakan krisis pemilu tersebut. Beberapa kalangan di Ukraina telah menyerukan pemilu yang disengketakan – bukan mengulangi seluruh proses pemilu. Putin mengatakan pemilihan ulang tidak akan berguna. Di Washington, Presiden Bush mengatakan pemilu yang baru di Ukraina harus bebas dari pengaruh asing dan mencerminkan kemauan rakyat. Sementara itu, mahkamah agung Ukraina sedang mendengarkan argumentasi terakhir mengenai tuduhan oposisi bahwa kecurangan pemilu sangat luas dalam pemilu babak kedua dan meminta agar hasil pemilihan tersebut dibatalkan. Para pejabat pemerintah telah menyatakan Perdana Menteri yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych, sebagai pemenang, yang segera menyulut protes massal oleh para pendukung penantangnya yang pro-barat, Victor Yuschenko.

Sementara itu, parlemen Eropa menyerukan agar Ukraina mengulangi pemilihan Presiden babak kedua yang disengketakan. Dalam resolusi yang dikeluarkan hari ini, parlemen Eropa menyebut pemilu ulang diagakan bulan ini dan disaksikan oleh pemantau internasional. Parlemen juga meminta kepada pemerintah negara-negara anggota Uni Eropa agar menegaskan kepada Ukraina bahwa kekerasan terhadap demonstran damai tidak akan ditolerir, dan sanksi akan dikenakan kalau tindakan demikian terjadi. Parlemen juga menolak kecaman Rusia bahwa Uni Eropa mendorong kekerasan di Ukrainan dengan berusaha menyelesaikan krisis itu. Majels telah mengirim delegasi ke Ukraina untuk melakukan usaha penengahan. Juga hari ini, Presiden Uzbekistan Islam Karimov menuduh Rusia menaruh minat yang berlebihan pada hasil pemilu itu. Yang dimaksudkan tampaknya adalah dukungan Rusia pada Perdana Menteri Viktor Yanukovich.

XS
SM
MD
LG