Perdana menteri interim Irak mengatakan kelalaian oleh sebagaian pasukan pimpinan Amerika di Irak mengakibatkan pembantaian 49 calon prajurit Garda Nasional Irak yang tidak bersenjata.
Iyad Allawi tidak memberi rincian lebih jauh. Tetapi ia mengatakan Kementerian Pertahanan Irak kini menyelidiki serangan itu. Kelompok teroris Abu Musab al-Zarqawi menyatakan tanggung jawab atas serangan itu.
Para pejabat pertahanan Amerika mengatakan teroris di belakang pembantaian itu harus dimintai pertanggung-jawabannya.
Pejabat-pejabat Amerika di Irak juga mengemukakan bahwa serangan itu mungkin saja ulah orang dalam atau dilancarkan berdasarkan informasi yang diperoleh para teroris yang menyusup ke tengah-tengah calon prajurit Irak itu.
Sementara itu, kelompok militan Lasykar Ansar al-Sunna, telah memasang foto-foto di situs internet yang dikatakanya adalah ke-11 anggota Garda Nasional Irak yang disanderanya.
Sedangkan sebuah rekaman video lainnya yang ditayangkan di internet menyatakan sebuah kelompok yang dipimpin oleh teroris Abu Musab al-Zarqawi telah menculik seorang pria Jepang di Irak dan akan mengeksekusinya kecuali jika Jepang menarik mundur pasukannya dalam waktu 48 jam. Pernyataan itu tidak dapat dikukuhkan.
Video itu, yang mengatakan berasal dari kelompok al-Qaida di Irak, muncul Selasa petang. Pria itu diidentifikasi hanya sebagai seseorang yang mempunyai koneksi dengan pasukan bersenjata Jepang. Rekaman itu menunjukkan ia berbicara dalam bahasa Jepang dan Inggris, dan memohon kepada perdana Menteri Junichiro Koizumi supaya memenuhi tuntutan para penculik,
Menurut kantor berita Reuters, seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan negaranya tidak bisa mengkonfirmasi segera laporan mengenai penculikan itu.
Pihak militan di Irak menculik lima warga Jepang bulan April dan membuat tuntutan serupa sebelum kemudian membebaskan mereka dalam keadaan selamat.