Tautan-tautan Akses

Perdebatan Calon Presiden Amerika <br> Oleh: Leon Howell - 2004-10-12


Beberapa tahun yang lalu, seorang mahasiswa Cina mengatakan kepada seorang pejabat Voice of America, bahwa ia sangat heran mendengar kata kata yang diucapkan moderator dalam sebuah perdebatan antara calon presiden Amerika.

“Bapak Presiden, waktu anda sudah habis” kata moderator. Kalimat seperti itu, kata mahasiswa tadi, tidak akan pernah terucap di Cina.

Dalam perdebatan calon wakil presiden tanggal 5 Oktober yang lalu, Wakil Presiden Dick Cheney menyatakan bahwa ia perlu lebih dari 30 detik yang disediakan untuk menanggapi tuduhan yang dilontarkan calon wakil presiden Partai Demokrat, Senator John Edwards.

“Jatah waktu anda 30 detik” kata moderator, Gwen Ifill, kepada pejabat tertinggi nomor dua di Amerika itu dengan tegas tetapi bernada humor sopan.

Sekali lagi para tokoh politik terpenting Amerika harus berdebat di disaksikan rakyat Amerika, untuk menunjukkan kemampuan mereka menjadi presiden dan wakil presiden. Hingga tanggal 31 Oktober nanti, Presiden Bush dan Senator John Kerry akan melakukan perdebatan tegang sepanjang 90 menit tiga kali. Dick Cheney dan John Edwards hanya berdebat satu kali, Selasa yang lalu.

Dua peristiwa paling penting dalam kampanye pemilihan presiden Amerika adalah Konvensi Partai dan perdebatan calon presiden dan wakil presiden. Kedua peristiwa itu ditayangkan televisi nasional maupun internasional.

Tanggapan terhadap perdebatan tahun ini menunjukkan besarnya minat orang pada pemilihan presiden dengan perang di Irak dan isu ekonomi sebagai alasan utamanya. Ini adalah pertamakalinya, perdebatan dilakukan selagi perang berlangsung.

Tidak diragukan, Presiden Bush telah menggalang dukungan kuat dari para anggota dan simpatisan Partai Republik, sementara tentangan semakin hebat dari Partai Demokrat. Jajak pendapat menunjukkan, sekarang ini pendapat rakyat Amerika terpecah, sebagaimana empat tahun yang lalu.

Perdebatan calon presiden yang pertama pekan lalu disaksikan 63 juta pemirsa, naik 34 persen dari perdebatan antara George W Bush dan Al Gore tahun 2000 yang disaksikan 47 juta orang pemirsa.

Besarnya jumlah pemirsa debat menunjukkan besarnya minat pemilih, yang juga tercermin dari meningkatnya jumlah orang yang mendaftarkan diri untuk memilih di seluruh Amerika. Namun, tidak ada jaminan bahwa jumlah orang yang memberikan suara nanti juga meningkat.

Politisi Amerika mulai berdebat satu sama lain dalam kampanye sejak tahun 1800n. Perdebatan calon presiden pertamakali ditayangkan televisi nasional tahun 1960, antara Senator John Kennedy dan Wakil Presiden Richard Nixon. Mereka berdebat empat kali. Perdebatan ini mengukuhkan John Kennedy sebagai calon presiden yang kuat. Mereka yang mendengarkan lewat radio berpendapat bahwa Richard Nixon menang, sementara mereka yang menyaksikan lewat televisi berpendapat John Kennedy menang. John Kennedy terpilih menjadi presiden tahun itu.

Karena alasan teknis, perdebatan calon presiden tidak dilakukan lagi smapai tahun 1976. Isu isu Asia sering menjadi bagian penting perdebatan. Dalam perdebatan Nixon-Kennedy, banyak dibahas tentang Quemoy dan Masu, dua pulau di lepas pantai Cina yang dihuni oleh warga Cina nasionalis. Perdebatan Bush-Kerry pekan lalu membahas program nuklir Korea Utara.

Satu hal sangat jelas. Dalam perdebatan ini, semua peserta tidak melakukan tanya jawab langsung. Dalam semua perdebatan, hanya moderator yang boleh mengajukan pertanyaan. Berhari-hari, kedua calon berlatih menjawab pertanyaan pertanyaan yang menurut mereka akan diajukan. Namun, perdebatan biasanya mencerminkan kemampuan calon menangani tekanan yang luar biasa, berpikir cepat, dan menunjukkan bahwa ia menguasai informasi.

Salah ucap yang paling kecilpun menjadi besar. Lebih dari satu orang dalam perdebatan ini salah ucap, menyebut Saddam Hussein padahal maksudnya adalah Osama bin Laden. Wakil Presiden Cheney pekan ini mengatakan kepada pemirsa agar melihat kesalahan yang dibuat John Edwards dalam website. Ia bermaksud mengatakan ‘factcheck.ORG’ tetapi salah ucap dan mengatakan ‘factcheck.com’. karena kekeliruan itu, ribuan orang mengunjungi website milik pemodal George Soros, yang sangat memusuhi Presiden Bush. Judul website itu ‘Mengapa Kita Tidak Boleh Memilih Presiden Bush’.

Senator John Kerry ketinggalan dalam jajak pendapat setelah Konvensi Partai Republik yang sangat sukses September lalu. Tetapi jajak pendapat nasional mengatakan bahwa John Kerry tampil lebih mengesankan daripada Presiden Bush dalam perdebatan pertama. Ini penting karena nama John Kerry tidak dikenal seluas Presiden Bush. Pertanyaannya adalah: apakah memenangkan perdebatan akan mengantar John Kerry ke Gedung Putih seperti yang terjadi pada Kennedy tahun 1960, Reagan tahun 1980 dan Clinton tahun 1992.

Sekarang, jajak pendapat ketat lagi. Masih ada satu perdebatan, yang tampaknya akan berpengaruh besar pada siapa yang akan muncul sebagai pemenang dalam pemilihan tanggal 2 November.

Adaptasi: Djoko Santoso

XS
SM
MD
LG